Inilah Beda Layar AMOLED dan OLED, Cermati Sebelum Membeli

| 27 Sep 2023 22:05
Inilah Beda Layar AMOLED dan OLED, Cermati Sebelum Membeli
Ilustrasi layar AMOLED dan OLED (pixabay)

ERA.id - Masyarakat modern tak asing lagi dengan istilah AMOLED dan OLED. Ini merupakan istilah yang digunakan pada layar pada sejumlah perangkat elektronik, seperti smartphone, laptop, dan TV.

Keduanya punya keunggulan dalam efisiensi daya tampilan yang baik. Tak jarang, kedua hardware ini jadi salah satu pertimbangan sebelum seseorang membeli perangkat elektronik. Namun, sebenarnya apa beda layar AMOLED dan OLED?

Perbedaan Layar AMOLED dan OLED

OLED merupakan singkatan dari organic light emitting diode. OLED punya komponen utama light-emitting diode (LED) dengan dioda organik dalam menghasilkan cahaya ketika dialiri listrik.

Masing-masing piksel pada layar merupakan dioda organik yang mampu memancarkan cahaya sendiri. Dengan demikian, OLED tidak butuh pencahayaan belakang atau lapisan cahaya tambahan. Kemampuan ini membuat OLED sangat efisien terkait konsumsi daya. Selain itu, OLED mampu menghasilkan warna yang hidup.

Panel AMOLED sebenarnya tidak berbeda jauh dengan panel OLED. Keduanya menggunakan teknologi dasar yang sama. Namun, OLED menggunakan bahan organik antara konduktor anoda dan katoda dari sebuah LED.

Sementara, AMOLED menggunakan active matrix pada layar OLED. Dari penjelasan tersebut, diketahui pula bahwa kepanjangan dari AMOLED adalah active matrix organic light emitting diode.

Selain sudut pandang yang lebih luas, AMOLED menghasilkan kontras lebih baik, kecepatan respons lebih cepat, dan efisiensi daya lebih tinggi dibandingkan OLED. Bisa dibilang, panel layar AMOLED adalah bentuk mutakhir atau pengembangan dari OLED.

Ilustrasi wanita melihat layar AMOLED (pexels)

Layar AMOLED vs OLED

Lalu, apakah hal tersebut menjadikan AMOLED pasti lebih baik dibandingkan OLED? Itu tergantung sudut pandang yang digunakan.

Salah satu keistimewaan OLED adalah setiap piksel bisa menghasilkan cahaya sendiri tanpa butuh lampu latar tambahan. Hal tersebut menjadikan panel ini mampu menghasilkan warna hitam pekat dan memiliki infinite contrast ratio atau ‘rasio kontras’ tak terbatas.

Rasio kontras mengukur perbedaan warna gelap dan warna paling terang di layar. Masing-masing piksel pada layar OLED bisa dimatikan sepenuhnya sehingga perbedaan antara warna gelap dan terang sangat besar. Sebagai contoh, saat menampilkan warna hitam, kecerahan layar bisa turun hingga 0 nits.

Mekanisme lain berlaku pada AMOLED. Panel ini menggunakan susunan thin film transistor (TFT) untuk mengendalikan masing-masing piksel pada layar. TFT punya kapasitor penyimpanan yang mampu mengendalikan muatan piksel.

Hal tersebut menjadikan layar AMOLED bisa hemat energi dan cocok digunakan pada perangkat elektronik yang butuh daya rendah, misalnya smartphone. Secara umum, layar AMOLED punya fisik yang lebih tipis, ringan, dan fleksibel daripada OLED. Selain itu, layar AMOLED punya resolusi dan kecepatan refresh yang tinggi.

AMOLED dan OLED menggunakan energi yang rendah, tetapi ada perbedaan dari segi teknologi matriks. OLED menggunakan lapisan organik, sedangkan AMOLED punya tambahan TFT untuk mengontrol piksel secara lebih presisi.

Selain itu, kualitas gambar yang dihasilkan juga berbeda. Kualitas gambar yang dihasilkan oleh AMOLED punya kontras lebih tinggi. Selain itu, warna pada AMOLED lebih akurat dibandingkan OLED.

Itulah penjelasna terkait beda layar AMOLED dan OLED dalam teknologi elektronik. Untuk mendapatkan informasi menarik yang lain, ikuti terus Era.id.

Rekomendasi