ERA.id - Semua orang tentunya pernah mencemaskan bagaimana penyediaan air bersih untuk kebutuhan minum yang berasal dari sumber alam. Apalagi dengan ketersediaan air di wilayah dekat lautan, para ilmuwan akhirnya menjalani penelitian hingga ditemukan graphene. Lantas apa itu graphene?
Apa Itu Graphene
Graphene adalah "bahan ajaib" yang dikatakan satu juta kali lebih tipis dari sehelai rambut manusia dan memiliki kekuatan yang lebih keras dari baja. Bahan karbon dua dimensi ini dibuat dari satu lapisan grafit, bahan yang ditambang dari tanah, sangat ringan, konduktif, dan fleksibel, dan juga mempunyai potensi menghadirkan teknologi transformasional di seluruh industri, mulai dari elektronik sampai transportasi.
Pada saat ini, para peneliti di Khalifa University di Uni Emirat Arab (UEA) tengah menelisik manfaat lain dari graphene, yaitu memproduksi air minum.
"Di Uni Emirat Arab, semua air minum kami sebenarnya adalah air desalinasi, jadi ini adalah sektor yang sangat penting bagi perekonomian dan masyarakat," jelas Hassan Arafat, direktur senior Pusat Penelitian & Inovasi untuk Graphene dan 2D (RIC2D) di universitas tersebut.
Desalinasi merupakan proses menghilangkan kandungan garam dari air laut, dan mensterilkan air agar dapat dikonsumsi. Hal ini tentunya tidak hanya menjadi penting di UEA, bahkan terdapat lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia yang menggunakan air desalinasi.
Ketika perubahan iklim dan polusi menjadi ancaman bagi pasokan air bersih yang terbatas, jumlah tersebut akan meningkat. Namun, desalinasi menjadi proses yang mahal dan menggunakan energi yang cukup besar.
Nah, di sinilah fungsi dan kerja graphene. Arafat, sang kepala peneliti tengah mengerjakan membran yang disempurnakan dengan graphene yang berpotensi membuat prosesnya lebih efisien dan lebih murah.
Graphene dapat Perpanjang Umur Membran
Arafat menjelaskan bahwa graphene bisa memperpanjang umur membran dengan mencegah "pengotoran", yang terjadi saat bakteri menumpuk pada filter dan membuat kualitasnya menurun. Penggunaan graphene untuk "meningkatkan kinerja" filter dapat membantu mengurangi penggunaan energi yang berlebihan dan memotong biaya desalinasi.
"Bahkan dalam jumlah kecil, bahan graphene ini secara signifikan meningkatkan kinerja membran dalam hal produksi air," tambahnya.
Graphene Menjadi Solusi Desalinasi
Arafat tentunya bukanlah satu-satunya yang memandang graphene sebagai solusi untuk desalinasi. Perusahaan rintisan seperti Watercycle Technologies tengah mengembangkan membran yang disempurnakan dengan graphene untuk meniadakan mineral tertentu dari air, sementara Molymem fokus pada penghapusan pewarna, tetapi Arafat mengklaim bahwa membran RIC2D "lebih unggul dari yang diharapkan."
Pihaknya memfilter air seperti dalam literatur akademis akhir-akhir ini, dan kemitraan dengan University of Manchester memungkinkan mereka meningkatkan teknologi untuk pengujian industri. RIC2D juga menggunakan aplikasi lain untuk graphene seperti bahan konstruksi berkelanjutan yang dapat mengurangi emisi karbon dioksida, serta solusi energi hidrogen terbarukan.
Walaupun mempunyai potensi transformasional, graphene masih dirasa sulit dan mahal untuk diproduksi dalam jumlah yang besar. Salah satu cara untuk mewujudkannya yaitu dengan menghilangkan satu lapisan grafit, yang membatasi dampaknya terhadap solusi pasar massal.
Demikianlah ulasan tentang apa itu graphene dan fungsi yang dapat diberikan.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…