ERA.id - Investasi biasanya dilakukan untuk mencapai target finansial tertentu dalam jangka waktu lebih lama. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan finansial di masa mendatang, investasi juga bisa dilakukan untuk mengumpulkan dana darurat. Lantas bagaimana cara investasi untuk dana darurat?
Dana darurat merupakan salah satu simpanan keuangan yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Simpanan dana ini dibutuhkan ketika Anda mengalami kondisi-kondisi darurat atau tidak terduga di masa depan. Anda bisa mengumpulkan dana darurat dengan cara menabung rutin setiap bulan atau berinvestasi.
Lantaran Anda tidak tahu apa kebutuhan mendesak yang bisa terjadi di masa mendatang, sebaiknya Anda mengumpulkan dana darurat sejak sekarang. Anda perlu tahu tips investasi untuk dana darurat yang bisa Anda terapkan.
Tips Investasi untuk Dana Darurat
Investasi dana darurat sebaiknya tidak dilakukan secara asal-asalan dan perlu direncanakan dengan matang. Ada beberapa instrumen investasi yang bisa Anda pilih untuk menghimpun dana darurat.
Saat memilih instrumen investasi untuk dana darurat, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Sebaiknya instrumen yang dipilih harus bersifat likuid atau bisa dicairkan dalam waktu cepat karena kondisi darurat pastinya memerlukan dana mendesak.
Berikut ini beberapa instrumen investasi yang bisa Anda pilih untuk mengumpulkan dana darurat:
-
Menabung di Rekening Bank
Simpanan dana darurat bisa dikumpulkan dari menabung di rekening bank. Pilihan investasi ini cocok untuk mengumpulkan dana darurat guna persiapan memenuhi kebutuhan mendesak yang bisa datang kapan saja.
Uang simpanan atau tabungan di rekening bank bisa dicairkan dalam waktu cepat dan kapan saja. Selain itu, menyimpan dana darurat di rekening bank juga menjadi salah satu instrumen yang paling aman dan dapat diakses dengan cepat. Namun Anda juga perlu mengingat risiko dari menabung di rekening bank. Kelemahan dari metode tabungan ini adalah risiko penurunan nilai uang akibat inflasi.
-
Reksadana Pasar Uang
Apabila saldo tabungan di rekening bank sudah mencukupi, alternatif lain yang bisa Anda pilih adalah berinvestasi ke reksadana pasar uang. Jenis reksadana ini cukup aman karena tidak mengalami fluktuasi nilai yang signifikan. Selain itu jenis reksadana ini juga bersifat liquid atau dapat dengan mudah dijual kembali.
Reksadana pasar uang juga menawarkan beberapa keunggulan, mulai dari modal investasi yang terjangkau (bisa dimulai sebesar Rp100.000), potensi imbal hasil yang lebih besar daripada deposito, serta tingkat risiko yang rendah sehingga lebih aman bagi keuangan.
-
Emas
Jenis instrumen investasi lain yang bisa Anda pilih untuk mengumpulkan dana darurat adalah emas. Emas yang dijadikan sebagai investasi dana darurat dapat berupa logam mulia atau emas batangan.
Salah satu keuntungan dari berinvestasi emas adalah nilainya tidak terpengaruh oleh inflasi. Selain itu, emas juga memiliki tingkat likuiditas yang cukup baik. Selain bisa dijual kembali, emas juga dapat digadaikan untuk memperoleh uang tunai. Apalagi saat ini investasi emas semakin mudah karena dapat dibeli secara online.
-
Deposito
Deposito juga bisa jadi pilihan yang tepat untuk mengumpulkan dana darurat. Keuntungan bulanan dari deposito sebaiknya disimpan untuk menambah jumlah dana darurat atau digunakan untuk investasi yang bukan untuk keperluan konsumtif.
Namun perlu diingat bahwa ada sanksi jika ingin menarik deposito sebelum jatuh tempo. Jika Anda memilih deposito sebagai sarana untuk menempatkan dana darurat, sebaiknya memilih tenor satu bulan yang akan diperpanjang secara otomatis.
Demikianlah ulasan mengenai cara investasi untuk dana darurat. Anda bisa memilih salah satu maupun beberapa instrumen investasi di atas untuk menghimpun dana darurat. Pastikan Anda memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan Anda.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…