ERA.id - Samata Liveaboard telah menjadi yang terdepan di antara kapal-kapal pesiar lainnya di Indonesia sejak 2006, menawarkan suatu pengalaman yang intim dan tidak ada duanya dengan arsitektur yang menawan.
Mulai 2023, kapal pesiar ternama ini akan menawarkan pelayaran tiga malam dari Bali dengan perhentian-perhentian di Gili-Gili dan Lombok Utara sebelum tiba di Pulau Moyo dan Kepulauan Sumbawa Barat Laut.
“Paket perjalanan tiga malam/empat hari ini terutama fantastis bagi tamu-tamu yang tengah berlibur di Bali untuk menambahkan sesuatu yang spesial di perjalanan mereka tanpa harus buang-buang waktu ke tempat lain dengan pesawat,” tutur CEO Samata Liveaboard, Michael Click.
“Tamu-tamu dapat menggunakan waktu mereka untuk berbelanja, menyelam, atau snorkeling di pulau-pulau Gili yang menakjubkan pada siang hari, sebelum menikmati pengalaman diving dan snorkeling dan berjalan kaki menuju air terjun Pulau Moyo yang indahnya membuat hati cetar membahana. Pulau Moyo adalah destinasi terbaru kami. Dan pada malam hari, kami akan menyediakan paket makan malam BBQ di titik sepi pulau dengan pasir nyaman ketika kapal menjatuhkan jangkar di perairan tenang di Teluk Saleh.”
Pagi harinya, tetamu dapat merasakan pengalaman langka yakni berenang bersama hiu paus yang jinak. Binatang ini sudah lama dikenal sebagai sahabat para nelayan. Setelah itu, kapal akan berhenti sejenak di Pulau Satonda, di mana aktivitas seperti
diving, snorkeling, dan trekking dapat juga dilakukan di sini.
“Kami menyediakan sesi-sesi diving dan snorkeling lengkap dengan pemandu kami yang berpengalaman,” tambah Click.
“Para tamu dapat menikmati olahraga air dengan peralatan kami yang lengkap, termasuk wakeboarding, kayaking, ski air, stand-up paddle boarding, dan bahkan pelampung donat yang cocok untuk anak-anak. Kursus menyelam juga tersedia sesuai permintaan.”
Selain menelusuri perairan tenang di Bali dan Kepulauan Sunda Kecil, Samata Liveaboard juga mengunjungi tujuan-tujuan wisata ikonik di sekitarnya, termasuk Taman Nasional Komodo, yang merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO, pada periode Juni dan September setiap tahunnya.
Bagi tamu yang ingin mengeksplorasi bagian timur, kapal pesiar juga menawarkan paket perjalanan melalui pulau-pulau bersejarah di Laut Banda dan juga Taman Laut Raja Ampat mulai dari Oktober hingga Maret, di mana tamu-tamu dapat memanjakan mata mereka dengan pemandangan bawah laut yang begitu indah dengan lebih dari 1,500 pulau yang belum tersentuh.
Mengikuti semangat untuk menghargai lingkungan, terutama ekosistem laut, Samata Liveaboard juga bekerjasama dengan Thresher Shark Project Indonesia, Thrive Conservation, dan Indonesian Ocean Pride – ketiga organisasi ini berdedikasi untuk melindungi lingkungan kelautan.
“Samata dengan bangga mendukung Conservation International, Thrive Conservation dan organisasi dan komunitas konservasi lainnya seperti proyek pemberian tag untuk hiu-hiu di Alor, salah satu pulau Indonesia yang tidak terlalu dikenal banyak orang,” ujar Click.
“Mengingat ikan-ikan hiu sudah termasuk ke dalam kategori dilindungi dan terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN), kami tergerak untuk membantu organisasi-organisasi ini untuk membuat sebuah perubahan yang positif terhadap ikan-ikan hiu dan para nelayan lokal.”
Click menambahkan upaya-upaya memberikan pendidikan dan pelatihan terhadap nelayan-nelayan lokal telah membuka mata mereka terhadap kerentanan ikan-ikan hiu oleh kegiatan pencarian ikan yang berlebihan. Mereka bahkan membantu aktivitas pemberian tag terhadap ikan hiu dan menunjukkan komitmen untuk melindungi spesies tersebut.
“Kami juga dengan senang hati mengumumkan perjalanan konservasi Samata berikutnya akan mengambil tempat pada Oktober dan November 2022 di sekitar Sumba dan Timor, di mana kita akan secara aktif mengambil bagian di riset hiu-hiu, paus-paus, dan ikan-ikan pari di daerah ini,” tutup Click.
Bukan hanya sekadar mengunjungi tempat-tempat eksotis dan menyediakan pengalaman kelas satu bagi para tamu, Samata Liveaboard juga berkomitmen untuk menjaga keelokan ekosistem sebagai bagian dari alam di mana ini adalah kemewahan utama untuk kita semua nikmati.