Gempa Lombok: 480 Sekolah dan Rumah Sakit Hancur

| 10 Aug 2018 21:43
Gempa Lombok: 480 Sekolah dan Rumah Sakit Hancur
Bangunan masjid yang roboh diguncang gempa. (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Gempa bumi berkekuatan 7,0 skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (5/8) dan disusul gempa berkekuatan 6,2 SR pada Kamis (9/8) telah menghancurkan 480-an sekolah.

Kondisi terkini itu dikatakan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB Zainul Majdi. Pria yang akrab disapa TGB itu bilang, rumah sakit rujukan maupun sarana kesehatan sekunder juga banyak yang tertimpa, khususnya rumah sakit kabupaten yang ada di Lombok Utara yang sebenarnya menjadi jangkar untuk pelayanan kesehatan.

"Sehingga semua pelayanan itu akhirnya dipusatkan di rumah sakit lapangan dan termasuk juga di rumah sakit Provinsi dan Rumah Sakit Kota Mataram," kata Gubernur NTB dalam di Kantor Presiden, Jakarta, seperti dilansir laman setkab.go.id, Jumat (10/8/2018) sore.

Puskesmas, lanjut TGB, juga rata-rata habis semua. Namun, ia bersyukur karena Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mempunyai komitmen untuk melengkapi semua sarana-sarana itu segera.

Mengingat para pengungsi kemungkinan cukup lama berada di tempat pengungsian, maka Pemerintah Provinsi NTB meminta agar tenda-tenda yang ada bisa bertahan lama sampai selesai proses rehabilitasi dan rekonstruksi.

Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah

Dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (10/8) siang, kata TGB, diputuskan akan disiapkan payung hukum dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) yang menegaskan, walaupun bencana ini tetap ditangani oleh daerah tetapi seluruh dukungan, support itu akan maksimal diberikan oleh pemerintah pusat.

Selain itu, Ratas juga menyepakati bahwa sambil berjalan tanggap darurat ini pemerintah memulai proses rehabilitasi dan rekonstruksi yang diawali dengan pembersihan. Masyarakat umumnya mengungsi di sekitar rumahnya, di ruang-ruang terbuka, dan di lapangan luas.

"Itu sebabnya saya mengusulkan tadi dan disetujui bahwa selain evakuasi tiga kecamatan yang akan diselesaikan, yaitu di Gangga, Bayan, dan Kayangan itu di bawah, di bagian tanjung dan di bagian yang relatif sudah selesai untuk proses evakuasi dan yang lain-lain, itu sudah mulai dilakukan pembersihan per hari Senin yang akan datang," ujar.

Mantan politikus Partai Demokrat itu menambahkan, kalau tidak ada aral melintang Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa mengawali proses pembersihan itu sekaligus juga proses rehabilitasinya. 

Tags : gempa jokowi
Rekomendasi