Kapolri Sebut 166.322 Personel Gabungan Akan Diturunkan untuk Amankan Nataru 2022: Aksi Teroris Tak Boleh Terjadi Lagi

| 22 Dec 2022 12:24
Kapolri Sebut 166.322 Personel Gabungan Akan Diturunkan untuk Amankan Nataru 2022: Aksi Teroris Tak Boleh Terjadi Lagi
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (Sachril Agustin/ ERA)

ERA.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan sebanyak 166.322 personel gabungan yang tergabung dalam Operasi Lilin 2022 akan diterjunkan untuk pengamanan Natal dan tahun Baru 2023.

"Operasi Lilin 2022 terdiri dari total personel 166.322 personel gabungan yang ditempatkan pada 1.845 pos pengamanan, 695 pos pelayanan, dan 89 pos terpadu, guna mengamankan 52.636 objek pengamanan," kata Listyo di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2022).

Listyo menjelaskan Operasi Lilin 2022 ini dilakukan agar masyarakat aman dan nyaman ketika melakukan ibadah Natal dan merayakan pergantian tahun. Operasi ini, sambungnya, digelar selama 11 hari, yakni dari 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.

Usai Operasi Lilin 2022, bakal dilakukan operasi Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) dari 3-9 Januari 2023.

"Jadikan pengaturan rekayasa lalu lintas pada Idul Fitri 2022 sebagai acuan penerapan contraflow dan one way pada jalur tol maupun arteri harus dilakukan secara fleksibel, menyesuaikan dengan situasi lapangan dan mengacu data volume kendaraan," ucapnya.

Lebih lanjut, mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan seluruh personel harus tetap waspada mengantisipasi munculnya potensi teror di tengah masyarakat. Dia menekankan ke seluruh jajaran untuk melakukan deteksi dini.

Listyo tidak mau bila kejadian teror seperti bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar terulang lagi.

"Ancaman teroris juga menjadi potensi gangguan yang serius, perlu saya tekankan bahwa aksi teroris seperti di Polsek Astana Anyar tidak boleh terjadi lagi. Maka kedepankan deteksi dini dan preventif strike dan mencegah aksi-aksi teror, serta melakukan pencegahan ketat di pusat keramaian, tempat ibadah dan tempat-tempat lain yang berpotensi menjadi target serangan teror," ucapnya.

Rekomendasi