Meski ada dua unsur yaitu 'rakyat' dan 'ulama', Sekjen Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno menegaskan partainya tidak akan menggunakan isu politik identitas dan agama pada Pemilu 2018. PAN bersama Partai Gerindra, PKS dan Partai Demokrat mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilu 2018.
"Itu kan sikap politik kami membela masyarakat secara keseluruhan tak terkecuali. Kami sebagai partai menjamin tidak akan mengusung agenda politik identitas tersebut," kata Eddy di kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (22/8/2018).
Alasan PAN menggunakan slogan tersebut, kata Eddy adalah sebagai representasi agenda reformasi partai yang bersifat nasionalis religius.
"Sebagai partai yang mengusung agenda reformasi yang di dalamnya representasi nasionalis religius, kami tidak bisa terlepas dari fokus kami dalam mengembangkan masyarakat berbasis keumatan, dengan tidak bermaksud bahwa mengusung agenda yang memecah belah masyarakat," tutur Eddy.
Eddy yakin masyarakat sudah cerdas dalam menentukan pilihan. Karenanya, kata dia, masyarakat akan memilih paslon yang bisa merangkul semua pihak, bukan yang malah memecah belah.
"Saya kira masyarakat saat ini jengah dengan ingar-bingar politik yang sifatnya tidak memberi solusi yang komprehensif. Kalau hanya membelah dan membuat konflik yang lebih dalam, masyarakat sangat cerdas memilih bahwa itu bukan calon yang dikehendaki tapi calon yang bisa merangkul semua pihak," tutupnya.