Tak Ada Instruksi SBY pada Mangkirnya Andi Arief

| 28 Aug 2018 15:54
Tak Ada Instruksi SBY pada Mangkirnya Andi Arief
Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan. (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Wakil Sekreraris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief beberapa mangkir untuk ketiga kalinya dari panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada Senin (27/8), terkait dugaan mahar politik Rp500 miliar Sandiaga Uno untuk menjadi cawapres.

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, ketidakhadiran Andi ini tidak ada hubungannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Dia pun membantah tudingan mangkirnya Andi atas intruksi SBY.

"Sama sekali tidak ada (SBY memerintahkan Andi mangkir)," ujar Hinca, di Gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Sepengetahuan Hinca, saat ini, Andi Arief sedang berada di Lampung untuk mengunjungi kelurganya. Sehingga dia tidak hadir dalam pemeriksaan Bawaslu.

"Beliau yang saya tahu memang masih di Lampung, pulang bertemu keluarganya. Tapi saya belum ketemu lagi," jelasnya.

Hinca menambahkan, pernyataan Andi adalah pandangan pribadi dan tidak ada kaitannya dengan partai. Sehingga, kata dia, pernyataan ini tidak bisa dianggap sebagai sikap partai.

"Dalam politik satu keluarga saja, satu bapak, satu ibu pandangannya berbeda apalagi, di partai. Oleh karena itu apa yang disampaikan Andi Arief kemarin saya kira sudah selesai," ujarnya.

Dia pun mengatakan, pernyataan Andi ini tidak akan menganggu jalannya koalisi pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada Pemilu Presiden 209. Katanya, koalisi ini masih tetap solid.

"Jadi tidak menganggu apapun tentang itu dan itu soal dinamika saja dan saya memang belum ketemu dengan Andi Arief. Jadi saya belum bisa konfirmasi. jadi sama sekali tidak menganggu," tuturnya.

Kemarin, Andi Arief kembali mangkir dari panggilan Bawaslu. Pemanggilan ini adalah kali keempat dia tidak menghadiri pemanggilannya itu.

Bawaslu memanggil Andi setelah adanya laporan tentang mahar politik kepada Sandiaga. Mahar politik ini diketahui setelah Andi Arief, lewat akun Twitternya, @AndiArief__, mengatakan Sandiaga memberikan uang sebesar Rp500 miliar kepada PKS dan PAN supaya dia jadi cawapres Prabowo.

Rekomendasi