Mematahkan Mitos Miring 'Si Hitam' Ayam Cemani

| 17 Sep 2018 00:05
Mematahkan Mitos Miring 'Si Hitam' Ayam Cemani
Ilustrasi Ayam Cemani (Pixabay)
Bogor, era.id - Seorang pria dan penjual ayam sedang tawar menawar harga cukup alot. Setelah beberapa penawaran dilepas, jutaan rupiah akhirnya disepakati untuk seekor ayam. Iya, jangan kaget, cuma untuk seekor ayam yang warnanya hitam pekat sekujur tubuhnya. Bahkan hingga jambul dan kaki serta kukunya.

Sebelum masuk mobil, pria penawar itu mengeluarkan pisau dan langsung memotong leher ayam itu. Darah segar berwarna merah langsung mengucur mengiringi kematian si ayam. Pria itu kaget dan melempar begitu saja ayam tersebut. Karena dia berharap ayam jenis cemani itu bisa mengeluarkan darah hitam.

Ini bukan cerita fiktif. Kejadiannya benar ada tahun 2014 silam di sebuah kawasan di Medan. Pria itu jelas termakan mitos yang sudah lama ada. Ayam cemani dipercaya punya kekuatan magis menolak bala (perbuatan jahat). 

Pemilik ayam ini juga katanya bakal beruntung besar. Kalau untuk yang satu ini, sebenarnya bukan mitos. Tapi keuntungan yang didapat lebih karena ayam ini tergolong sulit ditemui. Coba kamu ke pasar, silakan cari ayam jenis ini. Dijamin susah yang jual. Jadi kalau pun ada yang jual, dia bisa seenaknya menentukan harga.

Makanya, Black Indonesia (BI), satu-satunya komunitas penggemar dan peternak ayam cemani yang ada di Indonesia, sibuk memberi edukasi kalau cerita-cerita tentang ayam ini hanyalah mitos. Mereka banyak ikut ambil bagian dalam berbagai kegiatan mensosialiasasikan tentang ayam hitam legam tersebut. Salah satunya dengan menghadirkan ayam cemani di Peringatan 'Dies Natalis' ke-55 Institut Pertanian Bogor (IPB) di Kampus Dragama, Bogor, Jawa Barat, Minggu (16/9/2018).

"Kami hadir untuk membantah mitos yang ada selama ini, ayam cemani dijadikan sebagai ritual mistis," kata Sultan, Ketua Komunitas BI seperti dilansir Antara.

Komunitas BI sering mengikuti pameran dan kegiatan kontes di berbagai tempat di wilayah Jabodetabek. Tujuannya, mengenalkan dan mengedukasi masyarakat tentang keberadaan ayam cemani yang keberadaannya terancam punah. Ancaman kepunahan karena permintaan ayam tersebut sangat tinggi, terlebih dengan adanya mitos mistis. Selain itu, banyak anak ayam yang mati karena tidak bisa keluar dari cangkang.

"Ayam cemani punya spesifikasi cangkangnya keras, kalau tidak dibantu secara cesar, anak-anak ayam bisa mati lemas dalam cangkang," katanya.

Tingginya permintaan ayam cemani tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Hal ini dikarenakan masyarakat dunia sudah mengetahui khasiat mengkonsumsi ayam khas Indonesia tersebut.

"Ada salah satu restoran di Amerika menyediakan hidangan ayam cemani dengan harga Rp35 juta per ekor," kata Sultan.

Ayam cemani atau ayam kedu adalah ras ayam lokal yang dikembangkan di wilayah Kedu, Temanggung, Magelang. Ras ini dikenal dengan warnanya yang hitam, tetapi terdapat juga yang berwarna putih. Ayam ini memiliki warna serba hitam, mata hitam, tulang, hati, dan daging juga hitam. Hanya warna darah yang tetap merah, dan telur seperti ayam kampung.

Dibanding ayam kampung lainnya, Ayam cemani memiliki kelebihan mampu bertelur sampai 40 butir. Selain itu, khasiat mengkonsumsi daging ayam tersebut sudah diteliti mampu mempercepat proses penyembuhan dari penyakit. 

"Jadi banyak yang menyalahartikan, karena khasiatnya yang terbukti bisa mempercepat masa penyembuhan, makanya dijadikan mitos untuk mistis," katanya.

Ayam cemani juga dikenal sangat mahal nilai jualnya. BI juga telah mengekspor telur ayam hitam tersebut ke sejumlah negara seperti Amerika, Philipina, dan Uni Emirat Arab. Harga per butir telur ayam cemani untuk ekspor dijual dengan harga Rp250 ribu per butir, sedangkan harga lokal Rp35 ribu.

 

Rekomendasi