ERA.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para pemuda, khususnya generasi Z, agar tidak menunda pernikahan supaya pertumbuhan penduduk bisa terus membaik dan banyak yang berusia produktif.
Permintaan itu disampaikan berdasarkan perhitungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) soal Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran yang trennya terus menurun sampai 1,9 pada tahun 2045, diiringi dengan Infant Mortality Rate (IMR) atau angka kematian bayi yang meningkat sebesar 7,85.
Sementara itu, menurut Bappenas, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia dalam rentang 2020-2050 hanya sebesar 0,67 persen setiap tahunnya.
"Jadi jangan menunda nikah! Sebab kalau tidak, prediksinya nanti yang banyak yang tua, yang muda yang produktif itu rendah," ungkap Ma'ruf di JCC Senayan, Selasa (16/5/2023).
Pria kelahiran 1943 itu juga mengungkapkan bahwa pemerintah perlu mengantisipasi skenario menurunnya penduduk berusia produktif pada tahun 2045 nanti.
"Saya pikir soal rencana keluarga berencana harus ada perencanaan baru yang disesuaikan," jelasnya. "Tadi prediksinya bisa kalah kita sama Nigeria dan Pakistan pertumbuhannya nanti."
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa rata-rata perempuan di perkotaan hanya punya satu anak, bahkan banyak yang enggan hamil.
"Sekarang kecenderungan di kota anaknya satu. Ada juga yang setelah 10 tahun menikah belum punya anak, memang rencananya enggak punya anak," ungkap Suharso.