Alasan Kubu Jokowi Rekrut Banyak Tim Kampanye

| 28 Sep 2018 16:09
Alasan Kubu Jokowi Rekrut Banyak Tim Kampanye
Para Sekjen KIK (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Sebanyak 5.279 orang telah didaftarkan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, sebagai pelaksana kampanye di tingkat nasional. Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto menyebut hal ini merupakan gambaran dari kepemimpinan Jokowi.

"Kepemimpinan Jokowi-Kiai Ma'ruf itu representasi kepemimpinan kita. Sehingga, begitu banyak tokoh yang bergabung dalam pelaksanaan kampanye dan itu merupakan sikap keterbukaan kami, kami tidak ingin kampanye dengan identitas yang tidak jelas. Semua dipertanggungjawabkan dan disiapkan dengan baik," kata Hasto kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2018).

Hasto bilang, banyaknya nama-nama yang jadi juru kampanye merupakan gabungan dari caleg sembilan partai politik di Koalisi Indonesia Kerja (KIK), yang telah berkomitmen untuk menjadi pelaksana kampanye atau jurkam.

Sekjen PDI Perjuangan itu juga mengatakan, kalau 90 orang juru kampanye di kubu Prabowo-Sandiaga tak akan bisa diterapkan di kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebab, kubu Jokowi-Ma'ruf Amin sudah punya ciri tersendiri yaitu gotong royong.

Baca Juga : Jumlah Tim Kampanye Sedikit, Kubu Prabowo Pede Menang

"Kami bukan kekuatan yang dimodali oleh orang perorang karena capresnya dan cawapresnya tapi kami kekuatan gotong royong. Di mana, partisipasi warga itu jadi ciri yang utama dari kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin," ujar Hasto.

Melihat banyaknya jumlah tim kampanye Jokowi-Ma'ruf, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Sansotoso menegaskan, pihaknya tidak merasa khawatir dengan sedikitnya jumlah tim sukses kubu Prabowo dibanding pihak petahana. 

Menurut Priyo, jumlah banyak atau sedikitnya tim bukan penentu kemenangan. Selain itu, Priyo juga mencontohkan kisah Nabi Daud yang kecil bisa mengalahkan Goliat dan Raja Jalut.

Baca Juga : Hasil Survei, Wacana 'The New Prabowo' Tidak Laku

"Kan ada sejarah dan ini luar biasa. Itu Nabi Daud yang kecil bisa mengalahkan Goliat, dan Jalut. Itu demikian besar atau tidaknya itu tidak mempengaruhi," kata Priyo, saat dihubungi, di Jakarta, Jumat (28/9/2018).

Apalagi, lanjut Priyo, pihaknya menilai bahwa antusiasme masyarakat untuk ganti presiden di 2019 sangat tinggi khususnya di media sosial bahkan hal itu tidak dapat dibendung.

Rekomendasi