Kendala Operasi SAR di Palu-Donggala

| 30 Sep 2018 20:35
Kendala Operasi SAR di Palu-Donggala
Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo (FOTO: Tsa Tsia/era.id)

Jakarta, era.id - Setelah dilanda bencana gempa bumi dan tsunami, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut operasi SAR di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan sejumlah lokasi terdampak bencana di Sulawesi Tengah tak mudah dilakukan.

Alasannya, ada beberapa kendala yang menyulitkan pengevakuasian dan penyelamatan korban. “Banyak kendala. Pertama karena listrik padam. Komunikasi juga masih sangat terbatas. Alat berat juga terbatas,” kata Sutopo dalam konferensi pers di Graha BNPB, Pramuka, Jakarta Timur, Minggu (30/9/2018).

Sutopo kemudian memaparkan, saat ini proses evakuasi dan penyelematan para korban yang menggunakan alat berat dilakukan di wilayah Kota Palu. Tapi, jumlah alat berat itu, dianggap tak sebanding dengan jumlah bangunan yang runtuh akibat gempa dan tsunami.

“Dengan kondisi jalan yang rusak, sehingga mengirimkan alat berat dari luar Kota Palu menuju Kota Palu juga mengalami kendala. Daerah yang terdampak luas,” ungkapnya.

Meski demikian, SAR bersama tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas tetap melakukan operasi. Saat ini, fokus evakuasi berada di enam titik Kota Palu yaitu Hotel Roa Roa, Mal Ramayana di Kota Palu, Restoran Dunia Baru, Pantai Talise, Perumahan Balaroa, dan pencarian korban disejumlah puing-puing bangunan yang telah hancur.

“Namun masih terdapat beberapa titik yang diperkirakan korban tertimbun oleh material-material bangunan. Tadi pagi sampai siang ini ada beberapa yang berhasil dievakuasi,” tutup Sutopo.

Rekomendasi