Jokowi Ditelepon Raja Salman Tawarkan Bantuan untuk Palu

| 02 Oct 2018 14:01
Jokowi Ditelepon Raja Salman Tawarkan Bantuan untuk Palu
Raja Salman dan Presiden Jokowi. (Foto: setkab.go.id)
Jakarta, era.id - Dua hari lalu, Presiden Jokowi mengaku ditelepon Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud. Orang nomor satu di jazirah Arab itu turut berbelasungkawa menyusul bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu-Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (28/9).

Tak hanya itu, kata Jokowi, Raja Salman juga menawarkan bantuan dana untuk bencana alam di Sulawesi Tengah bila Indonesia membutuhkannya.

"Beliau menyampaikan belasungkawa atas bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, sekaligus menawarkan bantuan bilamana Indonesia membutuhkan," tulis Jokowi dalam akun Facebooknya, Selasa (2/10/2018).

Jokowi menceritakan, sejak bencana alam di Sulteng terjadi, banyak ucapan duka cita dan tawaran bantuan yang langsung atau tak langsung, dari seluruh dunia. Termasuk para tokoh-tokoh penting dunia.

 

Ucapan duka cita dan tawaran bantuan itu di antaranya datang dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Singapura Halimah Yacob, Presiden Uni Emirat Arab Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Sekjen PBB Antonio Guterres, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, Perdana Menteri India Narendra Modi, sampai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Dan lain-lain yang tak sempat saya sampaikan satu per satu," tukasnya.

Ungkapan belasungkawa dan tawaran bantuan dari para sahabat itu, dinilai Jokowi sungguh membesarkan hati kita. "Itu juga memberi pesan kuat bahwa kita tidak sendirian menghadapi masa-masa sulit ini," tulis Jokowi.

18 negara siap berikan bantuan

Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengemukakan, Jokowi memutuskan untuk menerima bantuan dari luar negeri terkait penanganan bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Wiranto mencatat sudah ada 18 negara yang menawarkan bantuan untuk membantu penanganan bencana di Palu, antara lain dari Amerika Serikat, Prancis, Ceko, Swiss, Norwegia, Hungaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar, New Zealand, Singapura, Thailand, Jepang, India, dan China.

Baca Juga : Siap Siaga Gempa di Pulau Jawa

"Juga termasuk UNDP dan kelompok organisasi internasional ASEAN sendiri juga sudah menawarkan," kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, seperti dikutip laman setkab.go.id, Senin (1/10).

Menurut Wiranto, ada beberapa alasan mengenai keputusan menerima bantuan dari luar negeri tersebut. Salah satunya adalah karena Indonesia sudah menjalin hubungan persahabatan dan kerja sama dengan banyak negara.

Bahkan, lanjut Wiranto, kunjungan Jokowi ke negara-negara sahabat itu juga dalam rangka menjalin dan mempererat hubungan bilateral maupun multilateral. "Di sanalah kemudian terjalin satu hubungan yang saling menguntungkan dan membantu," ujarnya.

Baca Juga : Baru 68 Napi yang Kembali Pasca Gempa Palu

Sehingga pada saat tawaran-tawaran dari negara-negara sahabat untuk membantu penanganan bencana di Palu itu sudah begitu banyak, lanjut Menko Polhukam, maka tentu pemerintah Indonesia mengapresiasinya.

"Bantuan itu adalah buah kunjungan dari Presiden kita ke negara-negara lain yang kemudian membuahkan satu perasaan partisipasi, perasaan solidaritas antarnegara, dan ini tentu tidak bisa ditolak," kata Wiranto. 

Tags : prayforpalu
Rekomendasi