BURT DPR Minta Lapangan Tembak Senayan Ditutup

| 18 Oct 2018 12:40
BURT DPR Minta Lapangan Tembak Senayan Ditutup
Gedung DPR. (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Badan Urusan Rumah Tangga DPR menggelar rapat dengan Kesekjenan DPR untuk menindaklanjuti temuan lima peluru yang nyasar ke Gedung DPR. 

Ketua BURT DPR Anton Sihombing mengatakan, ada beberapa hal yang diputuskan dari rapat tersebut. Di antaranya, meminta agar Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) menutup Lapangan Tembak Senayan. Mengingat lokasinya berada di pusat kota dan dekat dengan gedung DPR yang menjadi selah satu ikon Republik Indonesia.

"Ini tugas BURT dan kami akan berkoordinasi dengan pimpinan DPR, kemarin sudah kita bikin rapat kesekjenan, kepolisian dan seluruh anggota dan pimpinan BURT. Kita putuskan, pertama, meminta agar lapangan tembak ditutup," katanya, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/10/2018). 

Kedua, lanjut Anton, DPR mengundang Seketariat Negara (Setneg) untuk membicarakan penutupan Lapangan Tembak Senayan, karena pengelolaan arena Gelola Bung Karno berada di bawah wewenang Setneg.

"Tanggal 23, atau tanggal 24 (rapat) Setneg. Kenapa diundang Setneg? Karena pengelola area Gelora Bung Karno di bawah Sekneg dan pengelolanya dan juga Perbakinnya. Kita sampai sekarang enggak bilang itu nyasar. Saya bilang ini penembakan yah karena sudah berkali-kali," tuturnya.

 

Selain itu, menurut Anton, pihaknya juga akan mengundang Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk membicarakan pengamanan objek vital negara sesuai dengan Perpres 63 tahun 2004.

"Terus kita undang Kapolri karena menurut Perpres 63 tahun 2004 dan UU nomor 2 tahun 2002 pengamanan di objek-objek vital nasional harus sama dengan kualifikasi pengamanan yang disetujui Polri dan ini sebanranya di bawah Polri," tuturnya. 

"Polri juga harus ikut menjaga objek vital ini sama levelnya dengan Istana. Jadi kalau ada wacana pakai anti peluru yah biasa-biasa saja. Gedung-gedung departemen itu banyak pakai anti peluru. Kok DPR langsung semua sewot. Kami kan pejabat negara juga. Tetapi kita usahakan ditutup lapangan tembak," jelasnya.

Sepekan ini, ada lima ruangan anggota DPR yang terkena peluru nyasar. Di antaranya, ruangan bernomor 915 milik Khatibul Umam (Demokrat), ruang kerja anggota DPR bernomor 2003 milik Totok Daryanto (PAN) 2003, dan ruangan bernomor 1008 milik Vivi Sumantri Jayabaya (Demokrat), yang ditemukan pada hari Rabu (17/10)

Kemudian, peluru nyasar juga menembus ruangan nomor 1313 milik Wenny Warouw (Gerindra) dan ruangan nomor 1601 milik Bambang Heri (Golkar) yang diketahui pada Senin (15/10).

Rekomendasi