Asal Usul 'Azab-azaban' Ala FTV Azab

| 20 Oct 2018 08:15
Asal Usul 'Azab-azaban' Ala FTV Azab
Ilustrasi (Mahesa/era.id)
Selamat datang di Sulam, artikel berseri era.id yang bakal tayang setiap akhir pekan. Untuk pekan ini, era.id mengambil tema fenomena FTV 'azab-azaban' yang ramai dibahas warganet. Semoga kita semua dijauhkan dari azab. Amin..

Jakarta, era.id - Prosesi pemakaman ini awalnya berjalan sedih. Tetiba asap putih muncul dari lahad. Bumi bergemuruh meski dedaunan serta dahan pohon bergeming. Sejurus kemudian, sebuah meteor meluncur deras dari langit menghantam lahad. Namun para pelayat hanya menghindar beberapa meter saja dari lokasi kejatuhan meteor.

Tenang, itu bukan kejadian nyata yang terjadi di negeri ini. Apa yang kami deskripsikan tadi adalah salah satu cuplikan dari tayangan FTV bertema religi azab. Tayangan 'azab-azaban' ini kembali banyak bermunculan di sejumlah stasiun televisi. Cuplikan adegan sinetron episodik yang mempertontonkan kengerian --meski condong ke arah konyol-- berseliweran juga di timeline media sosial.

Bukan cuma adegan dengan kategori di luar akal sehat yang jadi cibiran publik. Yang tak kalah 'menarik', tentu saja judul-judul panjang mereka. Seperti yang sudah-sudah, cuplikan ini langsung jadi bahan bully-an berjemaah warganet.

Film televisi yang mempertontonkan siksaan Tuhan kepada pemeran antagonis memang bukan barang baru di Indonesia. Para pekerja televisi patut bersyukur dan berterima kasih kepada Majalah Hidayah tahun 90an, sebagai pionir imaji kisah azab kemalangan sang antagonis, dari menjelang ajal hingga saat akan dikuburkan.

Jalan ceritanya yang menarik, ditambah dengan ilustrasi yang terkesan realistis dan bikin ngeri, berhasil mendapat tempat di hati pembaca kala itu. Pada era di mana industri majalah dan tabloid hiburan berkembang pesat, Majalah Hidayah justru tampil beda dengan mengangkat cerita fiktif bertema azab. Langkah ini sukses membuat pamor para pesaingnya memudar.

Cover Majalah Hidayah (Sumber: Tokopedia)

Upaya menyontek kesuksesan majalah legendaris ini akhirnya dilakukan sejumlah stasiun televisi. Pada medio 2004, sinetron televisi berpusat pada kisah-kisah mistik berbumbu religi yang dibalut dengan drama azab. Genre baru ini berkembang pesat pada 2005 sampai 2007. 

FTV bergenre religi ini diawali dengan kemunculan sinetron Rahasia Ilahi dan Takdir Ilahi yang tayang di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) --sekarang MNC TV. Kemudian diikuti stasiun televisi lain seperti Astaghfirullah, Kuasa Ilahi (SCTV); Istighfar, Hidayah (Trans TV); Pintu Hidayah, Hikmah (RCTI); Misteri Ilahi, Titipan Ilahi (Indosiar); Azab Dunia, Sakaratul Maut (ANTV); dan Azab Ilahi (Lativi--sekarang Trans7). 

Sempat mati suri, namun belakangan sinetron yang senafas dengan genre tersebut kembali bangkit dan hampir setiap hari mengisi layar televisi. Tingginya rating FTV yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah disebut-sebut menjadi alasan FTV 'azab-azaban' kembali hadir. 

Catatan rating dari akun Instagram @dunia_tv menyebut, rata-rata FTV bergenre religi dan azab selalu mendapatkan rating 10 besar. Bisa dilihat dari 5 judul FTV Azab Indosiar yang ratingnya masuk ke 10 besar pada bulan ini, seperti Anak Durhaka Mati mendapat, posisi 6; Penjual Tanah Wakaf Masjid, posisi 6; Sang Lintah Darat Kejam, posisi 6; Pengelola Panti Asuhan Fiktif, posisi 7; Pengganda Uang Mati, posisi 6.

Tak mau ketinggalan momentum, MNC TV merilis tayangan serupa lewat FTV berjudul Dzolim yang tayang perdana pada Senin, 13 Agustus 2018. Senafas dengan Azab Indosiar, Dzolim juga mengangkat beragam kisah tentang pedihnya azab yang diterima pemeran antagonis. Belum lama tayang di layar kaca, FTV Dzolim langsung menarik perhatian publik. Bukan karena pesan moral yang disampaikan, melainkan karena judul-judul panjangnya yang penuh sensasional dengan adegan di luar nalar.

 

Beberapa judul menjadi bulan-bulanan para warganet, di antaranya Jenazah Mandor Kejam Mati Terkubur Cor-Coran dan Tertimpa Meteor, dan Juragan Tahu Bulat Tergoreng Dadakan di Kubur Angat-angat. Alih-alih bikin ketakutan seraya merenung dan menyesali dosa-dosa yang diperbuat, mereka malah ramai-ramai mempersekusi judul-judul FTV 'azab-azaban' ala MNC TV.

Memori Kolektif Mitos di Indonesia 

Tingginya minat pasar terhadap FTV berbau horor dan azab ini membuka memori kolektif dari sepak terjang pertelevisian di Tanah Air. Pada dasawarsa 70 hingga 90-an awal, beberapa film yang cukup terkenal adalah Sundel Bolong. Film yang dibintangi oleh Suzanna itu menjadi film terlaris ketiga tahun 1981.

Selain itu ada film Nyi Blorong yang menjadi film terlaris urutan pertama pada 1982, disusul Petualangan Cinta Nyi Blorong pada 1987 yang menempati urutan keempat film terlaris, dan Gairah Malam di posisi ketiga film terlaris pada tahun 1993. 

Sementara kisah-kisah azab kubur yang merajai sinetron bergenre religius ternyata memiliki kisah yang panjang pula. Pada 1990-an, komik-komik mistik berbentuk stensilan beredar luas di masyarakat. Komik-komik tersebut biasanya bercerita tentang neraka dan azab kubur.

Tak jauh berbeda dengan saat ini, dalam ceritanya, azab itu mengisahkakan tentang seorang pendosa yang disetrika, disetrum, dibakar dengan besi panas, sampai ditusuk kemaluannya bagi orang yang doyan berzina. 

Komik Tatang.S (Sumber: Istimewa)

Pada dekade selanjutnya komik tersebut bertransformasi menjadi majalah dan tabloid mistik, seperti Majalah Hidayah, Ghoib, Instink, Tabloid Kisah Nyata, Hikayah, Posmo dan lainnya. Bacaan tersebut pun mendapat hati di masyarakat Indonesia. 

Seorang peneliti, Muzayin Nazaruddin menyebut suksesnya majalah dan tabloid bertema religi dan azab mendorong munculnya berbagai sinetron dan FTV. "Bisa kita simpulkan bahwa sinetron-sinetron religius tersebut berakar dari mitos-mitos masyarakat tentang kematian, azab, surga dan neraka, serta makhluk halus," kata Muyazin.

Sayangnya, kini mitos-mitos tersebut diambil secara serampangan oleh para pembuat film dan sinetron. Kutub-kutub ekstrim yang saling bertentangan, kebaikan yang terlalu baik, kejahatan yang terlalu jahat. Yang muncul kemudian adalah dunia hitam putih yang irasional dan mengkhianati realitas. 

Tags : azab-azaban
Rekomendasi