Anies Ketus Padahal Djarot Cuma Guyon

| 20 Oct 2018 09:21
Anies Ketus Padahal Djarot Cuma Guyon
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Diah/era.id)
Jakarta, era.id - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat merasa heran atas jawaban sinis Gubernur DKI Anies Baswedan saat disindir 'jomblo' olehnya. Kata Djarot, sindiran ini tidak bermaksud serius, tapi hanya guyonan semata.

"(Sindiran) itu ditanggapin, padahal saya sedang guyon. Begitu aja kok dibawa hati gitu, orang guyon kok itu," kata Djarot saat dihubungi, Junat (19/10/2018).

Baca Juga : Balas Sindiran, Anies Minta Djarot Ngaca Dulu

Anies dan Djarot memang sama-sama menjoblo ketika menjabat. Waktu itu, Djarot menjomblo saat dia jadi Plt Gubernur DKI Jakarta menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Djarot bilang, masa jomblo yang ia alami saat memimpin DKI tidak bisa dibandingkan dengan Anies. Hal tersebut karena saat Djarot memimpin sendiri, masa jabatannya hanya sisa enam bulan sebelum Pilkada DKI Jakarta 2017 dan dilarang mencari wakil gubernur. Berbeda dengan Anies, yang harusnya memimpin Jakarta harus didampingi wakil.

"Kan beda. Kalau saya ini memang jomblo karena sesuai aturan, saya emang enggak boleh (mencari pendamping), karena saya kan tinggal melanjutkan masa jabatan. Pak Anies mungkin enggak baca Undang-Undang otonomi daerah itu," jelasnya.

Awal mula mereka saling sindir ketika Djarot mengucapkan selamat bekerja dan jangan kelamaan Jomblo saat memimpin Jakarta. Itu dia katakan untuk memperingati satu tahun masa kerja Anies di Jakarta. 

Baca Juga : Dua Pesan untuk Anies Baswedan dari Djarot Saiful Hidayat

Anies memang sendirian memimpin Jakarta, lantaran wakilnya, Sandiaga Uno pergi meninggalkannya untuk mendaftar sebagai calon wakil presiden Pemilu 2019 mendamping Prabowo Subianto.

Anies kemudian membalas sindiran politisi PDIP tersebut. Anies meminta Djarot untuk berkaca pengalamannya memimpin DKI sebelum menyindir.

"Sudah berapa lama saya nggak ada Wagub? Pak Djarot berapa lama enggak ada Wagub? Ya, terus gimana? Berkaca dulu sebelum komentar," ketus Anies.

Anies dan Djarot merupakan rival pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu, Djarot menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mereka kalah dari Anies-Sandi di putaran kedua. Sementara, pada putaran pertama, satu pasangan lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni gugur lebih dulu.

Suasana menjelang pemilihan kala itu cukup panas. Tak jarang warga Jakarta bersiteru menjagokan pilihannya masing-masing, termasuk di media sosial. Isu pemantik pun digulirkan untuk memperpanas kontestasi politik Ibu kota, khususnya SARA.

Ambil contoh, isu SARA yang membuat Ahok dipenjara karena ucapannya di Pulau Seribu dianggap menistakan Agama. Sampai pada akhirnya, Anies-Sandi mendapatkan kursi gubenur dan wakil gubernur pada Oktober 2017. 

Pada saat serah terima jabatan gubernur lama ke gubernur baru, Djarot (yang merupakan Plt) tidak hadir di Balai Kota DKI, sementara Ahok juga tidak bisa hadir karena sedang menjalani hukuman penjara.

Rekomendasi