Jokowi: 'Politikus Sontoloyo' Suka Pakai Cara Adu Domba

| 24 Oct 2018 13:44
Jokowi: 'Politikus Sontoloyo' Suka Pakai Cara Adu Domba
Presiden Jokowi saat menghadiri acara pembagian sertifikat tanah untuk warga Jakarta Selatan. (Foto: Twitter @jokowi)
 Jakarta, era.id - Presiden Joko Widodo menunjukkan kegeramannya karena adanya aksi sejumlah politikus yang gemar menggunakan isu SARA untuk mengadu domba masyarakat. Jokowi pun menyebut politikus yang model begini dengan istilah 'politikus sontoloyo'.

"Kalau masih memakai cara-cara lama seperti itu, masih politik kebencian, politik sara, politik adu domba, politik pecah belah, itu yang namanya tadi politik sontoloyo," kata Presiden usai menghadiri pembukaan Trade Expo Indonesia Ke-33 di Indonesia Convenction Exhibition, Tangerang, dilansir Antara, Rabu (24/10/2018).

Menurut Presiden, pada saat menjelang pemilihan umum, politisi menggunakan sejumlah upaya untuk meraih simpati rakyat, bahkan dengan cara-cara yang tidak sehat. Bahkan, mereka kerap menggunakan cara tidak beretika dalam berkampanye.

"Oleh sebab itu saya ingatkan, ini bukan zamannya lagi menggunakan kampanye-kampanye misalnya politik adu domba, politik pecah belah, politik kebencian. Sudah bukan zamannya," tegas Jokowi.

Dia mengajak para politisi untuk berkompetisi pada masa kampanye Pemilu dengan bertanding kebaikan program, gagasan pembangunan dan adu prestasi serta rekam jejak.

Sebelumnya pada saat penyerahan sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat Jakarta di Lapangan Ahmad Yani, Presiden berpesan kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan isu yang berkaitan dengan politik.

 

Jokowi menjelaskan banyak politikus yang baik-baik, namun banyak juga politikus yang 'sontoloyo'.

Presiden mengingatkan masyarakat jangan terpengaruh oleh politikus yang hanya memanfaatkan untuk kepentingan sesaat dengan mengorbankan persatuan, persaudaraan dan kerukunan bangsa.

Baca Juga : Jokowi: Dana Kelurahan Jangan Dihubungkan Politik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kelima, 'sontoloyo' masuk ke dalam ragam cakapan yang berarti konyol, tidak beres, bodoh (dipakai sebagai kata makian). 

Sementara, asal usul kata sontoloyo ternyata berarti sebutan bagi pemilik pekerjaan sebagai pengembala itik atau bebek. Seorang sontoloyo biasanya mengembala itik atau bebek dengan cara berpindah mengikuti musim panen padi di daerah pesawahan.

Kata ini pun menjadi berkonotasi negatif karena seorang sontoloyo akan menyulitkan orang lain saat bekerja. Misalnya, rombongan bebek yang menganggu jalan ketika sedang menyebrang, atau para bebek itu memakan padi yang belum dipanen. Karena itu, muncul umpatan 'dasar sontoloyo'.

 

Tags : jokowi
Rekomendasi