Para keluarga korban pun masih setia menunggu kabar keluarganya dari tim evakuasi yang melibatkan banyak elemen. Sebagian dari mereka masih mempertanyakan keadaan korban dan berharap jasad korban masih ditemukan.
Hari ini, tim gabungan yang terdiri atas Badan SAR Nasional (Basarnas), Kementerian Perhubungan, KNKT, TNI, Polri, menjelaskan secara langsung proses evakuasi korban di tempat keluarga korban menginap.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menerangkan, pesawat ini tidak meledak di udara sebelum jatuh ke laut. Ini dia katakan menjawab pertanyaan dari keluarga korban yang menduga pesawat meledak sebelum jatuh.
"Pesawat tidak pecah di udara. Kalau di udara, maka serpihan akan sangat lebar. Pesawat nyentuh air dalam keadaan utuh. Mesin menyentuh air dalam keadaan hidup," tutur Soerjanto di depan keluarga korban di Hotel Ibis, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).
Soerjanto melanjutkan, serpihan pesawat pada awal baru jatuh ke dalam air, tercecernya tidak lebih dari 500 meter dari area pesawat tersebut hilang kontak. Hal ini merupakan tanda bahwa pesawat pecah saat bersentuhan dengan air.
"Pesawat nyentuh air dalam keadaan utuh. Mesin sentuh air dalam keadaan hidup, ditandai dengan turbin dan kompresor, mesin dalam keadaan hidup putaran tinggi. Dari mesin tidak ada masalah," kata dia.
(Ilustrasi/era.id)
Diketahui sebelumnya, pesawat tersebut datang dari Jakarta pada pukul 06.20 WIB dan diperkirakan mendarat di Pangkalpinang sekitar pukul 07.05 WIB pada Senin (29/10).
Namun, Basarnas mendapat informasi dari air traffic control bahwa pesawat JT 610 kehilangan kontak pukul 6.50 WIB hari ini dan dapat dipastikan jatuh di laut.
Pesawat tersebut membawa 178 penumpang dewasa, satu anak dan dua bayi, dengan pilot, kopilot dan enam kru pesawat.
Total kantong jenazah telah terkumpul sebanyak 138, yang berisi potongan tubuh korban selama tujuh hari operasi evakuasi pesawat Lion Air PK-LQP. Berikut daftar 14 jenazah yang sudah teridentifikasi:
1. Jannatun Cintya Dewi, perempuan, usia 24 tahun.
2. Candra Kirana, laki-laki, usia 29 tahun.
3. Munni, perempuan, usia 41 tahun.
4. Hizkia Jorry Saroinsong, laki-laki, usia 23 tahun.
5. Endang Sri Bagusnita, perempuan, usia 20 tahun.
6. Wahyu Susilo, laki-laki, usia 31 tahun.
7. Fauzan Azima, laki-laki, usia 25 tahun.
8. Rohmanir Pandi Sagala, laki-laki, usia 23 tahun.
9. Dodi Junaidi, laki-laki, usia 40 tahun.
10. Muhamad Nasir, laki-laki, usia 29 tahun.
11. Janry Efriyanto Santuri, laki-laki, usia 26 tahun.
12. Karmin, laki-laki, usia 68 tahun.
13. Harwinoko, laki-laki, usia 54 tahun.
14. Verian Utama, laki-laki, usia 31 tahun.