Menurut Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno, poster itu seakan dibuat untuk mendegradasi citra capres yang diusungnya. Hingga saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait siapa yang memasang atribut poster itu.
“Ada pihak yang ingin mendegradasi citra Pak Jokowi. Proses penyelidikan sedang dilakukan,” kata Hendrawan saat dikonfirmasi wartawan, Senin (12/11/2018).
Dirinya juga menyebut, tak sulit untuk melacak siapa pihak yang sengaja memasang poster itu dan siapa yang terlibat dalam pembuatan poster tersebut.
“Tidak susah mencari jaringan yang pasang baliho atau poster tersebut, karena percetakannya, mobil yang digunakan, dan tenaga yang digunakan mudah diendus,” jelasnya.
Namun, Hendrawan tak ingin pihaknya asal menuduh siapa dibalik pemasangan poster atau baliho disejumlah titik di Jawa Tengah tersebut. Apalagi, partainya sudah mengutamakan menggunakan politik yang mencerahkan bagi masyarakat.
“Kami tidak mau terjebak atau terseret virus pendangkalan akal sehat dengan main tuduh seenaknya,” ungkapnya.
Sementara menurut anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira menyebut pemasangan baliho dan poster jokowi itu sebagai atribut siluman. Ia menilai, atribut poster itu datang dari kaum anti Jokowi sebagai presiden.
“Suatu yang jauh dari fakta diri Jokowi yang sebenarnya adalah seorang pekerja keras dan merakyat. Jelas APK (alat peraga kampanye) ini datang dari kaum ‘anti Jokowi Presiden’,” kata Andreas.
“Ini adalah pola negatif campaign yang dikembangkan oleh lawan Jokowi untuk menurunkan citra Jokowi yang sedang bagus-bagusnya,” sambungnya.
Menurut Andreas, tampak ada kubu yang tak senang Jokowi menjadi presiden untuk kedua kalinya. Dirinya juga menyebut saat ini poster-poster tersebut tengah dicopot dari beberapa titik di Jawa Tengah.
“Kelompok ini tidak mampu lagi berkompetisi dengan menampilkan citra diri positif untuk bersaing dengan Jokowi. Sehingga, mereka berupaya membuat citra negatif untuk Jokowi melalui poster hoaks seperti yang sedang dicopot di Jawa Tengah saat ini,” jelas Andreas.
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin pun angkat bicara terkait poster atau baliho ini. Menurut Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menyebut timnya akan menghormati aturan dari KPU soal poster yang menggambarkan wajah capres dan cawapres paslon nomor urut 01.
Namun, Ace meminta agar semua partai pengusung Jokowi yang tergabung di dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) untuk menghormati aturan terkait pemasangan alat peraga kampanye meski kreatifitas diserahkan kembali pada partai.
“Buat kami yang terpenting bagaimana pemasangan alat peraga kampanye tidak menyalahi aturan,” tutup Ace.