Prabowo Ungkap Persahabatannya dengan Panglima GAM

| 26 Dec 2018 19:49
Prabowo Ungkap Persahabatannya dengan Panglima GAM
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. (Twitter @prabowosubianto)
Aceh, era.id - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengikuti peringatan haul 14 tahun tsunami Aceh, di kawasan Pelabuhan Ikan Lampulo Banda Aceh, yang diperingati setiap tanggal 26 Desember. 

Dalam kunjungannya mengelilingi Aceh itu, Prabowo bertemu dengan mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf. Ternyata, ada cerita di balik persahabatan mereka.

Mantan Danjen Kopassus ini bercerita, saat dirinya memimpin Kopassus dan menjadi Pangkostrad, dirinya sangat ingin mengincar, Muzakir Manaf. Menurut dia, hal itu karena tuntutan profesinya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Seperti Prabowo, GAM, khususnya Muzakir Manaf juga menginginkan hal yang sama. Dia mencari kesempatan menembak bahkan menculik Prabowo untuk dihabisi.

 

"Tidak ada orang membayangkan bagaimana Panglima GAM dan Panglima Kostrad bisa jadi satu, saya juga tidak mengerti. Saya selalu cerita, saya bingung karena dulu beliau saya kejar-kejar dan dan beliau pun selalu kejar-kejar saya. Begitu ketemu kita saling pelukan habis itu selesai," ungkap Prabowo.

Semua tinggal cerita, kini Muzakir Manaf atau disebut oleh masyarakat Aceh Mualem menjadi sahabat dekat Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Bahkan, saat Mualem ingin bergabung dengan Gerindra, Prabowo sempat menolak karena nanti jadi bawahannya di partai.

"Kemudian beliau katakan ingin bergabung dengan saya dan dengan Gerindra. Saya bilang anda ini Mualem, kalau masuk Gerindra nanti jadi bawahan saya. Saya tidak mau, anda ini harus jadi sahabat saya. Akhirnya karena beliau dengan tekad yang kuat terus menerus, saya terima beliau masuk dan insyaallah kita bersama terus untuk indonesia yang adil dan makmur," jelasnya.

 

Menurut Prabowo, ada yang dapat diambil sebagai pelajaran di balik kisah sejarah dirinya dengan mantan Panglima GAM tersebut. Katanya, selesaikan masalah dengan kejernihan pikiran bisa membuat yang bersebrangan dan bermusuhan menjadi berbaikan.

"Di situ saya ambil hikmah bahwa kita semua saudara, bahwa kita bisa selesaikan masalah dengan keihlasan, kejernihan berpikiran. Sehingga saya bersahabat dengan Mualem yang merupakan suatu keanehan," tutupnya.

Tags :
Rekomendasi