Ma'ruf Amin: Pernyataan Prabowo Tak Mendidik

| 27 Dec 2018 15:36
Ma'ruf Amin: Pernyataan Prabowo Tak Mendidik
Cawapres nomor urut 01 Maruf Amin. (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Calon presiden Prabowo Subianto memberikan pernyataan kontroversial lagi. Di depan jamaah Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Jalan Ronggowarsito, Kota Solo pada Minggu (23/12/2018). Dia bilang kondisi Indonesia saat ini setingkat dengan sejumlah negara miskin seperti Haiti dan Rwanda.

Menanggapi itu, cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyebut jika pernyataan Prabowo itu merupakan pernyataan yang tak mendidik dan tak memberikan optimisme kepada masyarakat.

"Pernyataan seperti itu tak mendidik, pernyataan itu tak memberikan optimisme, bahkan memberikan rasa takut ada kekhawatiran-kekhawatiran seharusnya pemimpin itu memberikan optimisme, bahwa masa depan kita akan lebih cerah," ungkap Ma'ruf kepada wartawan di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2018).

Mantan Rais Aam PBNU ini bilang, pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini cukup bagus. Selain pertumbuhan ekonomi, Ma'ruf juga bilang kalau pemerataan ekonomi juga sudah terjadi dengan baik di Indonesia. Hal ini tampak dari banyaknya pembangunan infrastruktur dan pelayanan kesehatan, ekonomi kreatif, pendidikan.

"Kesejahteraan merata di seluruh wilayah Indonesia,termasuk di Papua juga, kebijakan satu harga, kemudian terjadi pemerataan ke seluruh Indonesia," ungkapnya.

"Jadi yang dibangun tak hanya Jakarta, Jawa, tapi Papua dan Indonesia lainnya yang ada di berbagai daerah, jadi ada pemerataan sampai ke Aceh, bahwa ada perubahan-perubahan yang signifikan," imbuh Mustasyar PBNU tersebut.

Ma'ruf juga menyebut jika dirinya yakin ke depan Indonesia akan mampu melangkah lebih baik. Apalagi landasan pembangunan yang kuat sudah dilakukan dan sesuai dengan visi Nawacita Pertama. Sehingga jika ia terpilih kelak bersama capres Joko Widodo, Ma'ruf bilang, Indonesia akan siap melompat lebih jauh lagi ke depan.

"Bila diberikan kesempatan, Insya Allah akan ada lompatan yang lebih besar lagi. Saya menyebutnya sebagai periode maximize utility, artinya memaksimalkan manfaat yang sekarang sudah diletakan pada Nawacita pertama," kata dia.

Rekomendasi