TKN Tuding Kubu Prabowo Sebar Hoaks Lewat Andi Arief

| 03 Jan 2019 12:18
TKN Tuding Kubu Prabowo Sebar Hoaks Lewat Andi Arief
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin (Wardhani/era.id)
Jakarta, era.id - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menyebut,  pernyataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief merupakan isu hoaks yang sengaja disebarkan. 

Karding menyebut, pernyataan Andi tersebut merupakan isu hoaks yang sengaja disebarkan oleh kubu paslon nomor urut 02 melalui Andi Arief. Tak tanggung-tanggung, Karding bilang, isu ini merupakan hoaks murahan.

"Saya sendiri kalau jadi Andi Arief itu malu. Enggak ngecek dulu," kata Karding kepada wartawan, Kamis (3/1/2018).

Menurut Ketua DPP PKB itu, kertas suara saja saat ini belum dicetak. Sehingga, Karding mempertanyakan pernyataan Andi yang menyebut ada surat suara yang telah dicoblos sebanyak tujuh kontainer.

Karding juga meminta agar pelaku penyebaran kabar bohong ini dapat ditangkap agar tidak ada lagi penyebaran berita bohong semacam ini.

"Kertas suara saja belum dicetak oleh KPU. Logikanya gimana, kok tiba-tiba ada tujuh kontainer? Nah oleh karena itu, pelaku harus ditangkap," ungkapnya.

Sarankan Andi Arief dicopot dari jabatannya sebagai Wasekjen Partai Demokrat

Sementara itu, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menyarankan agar Partai Demokrat menonaktifkan Wasekjen itu. Toni menyebut, jika anggota partainya ada yang melakukan hal tersebut, bukan tak mungkin sanksi berat akan menjerat mereka.

Sebabnya, penyebaran isu hoaks seperti yang dilakukan Andi Arief dapat menjadi preseden buruk bagi partai dan politik.

"Penonaktifan mungkin, sehingga citra partai tidak terganggu oleh orang ini, yang sampai publik kemudian identikkan Partai Demokrat dengan partai hoaks karena sekali lagi ini sebuah isu jahat yang dilakukan oleh politisi yang tidak berintegritas," ungkap Toni.

Sekjen PSI itu menilai hoaks yang disampaikan Andi Arief itu fitnah yang disampaikan politikus yang tak punya integritas dan ini berbahaya bagi demokrasi.

"Terjadi semacam demoralisasi terhadap demokrasi itu sendiri dan terutama kepada institusi penyelenggara pemilu yang menjadi penting, menjadi lembaga yang netral, yang independen di mata rakyat," jelasnya.

Supaya kalian tahu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyambangi kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk memastikan kabar terkait temuan surat suara yang sudah dicoblos. 

Setelah mendengar kabar burung soal surat suara sejak beberapa jam sebelumnya, lembaga penyelenggaraan pemilu tersebut secara mendadak memutuskan untuk mengecek langsung lokasi.

"Malam ini KPU bersama Bawaslu melakukan pengecekan dan klarifikasi terhadap isu yang beredar terkait dengan adanya 7 kontainer dari Cina yang dikabarkan di dalamnya berisi masing-masing 10 juta surat suara dan katanya sudah dibuka satu kontainer untuk dicoblos kepada paslon 01," jelas Arief di lokasi pada Kamis (3/1/2019) dini hari.

Setelah mengecek langsung ke pihak terkait, Arief menegaskan bahwa kabar tersebut adalah bohong atau hoaks. 

Tags : pilpres 2019
Rekomendasi