Sekjen PDI Perjuangan: Amien Rais Keluarkan Jurus Mabuk

| 16 Jan 2019 17:09
Sekjen PDI Perjuangan: Amien Rais Keluarkan Jurus Mabuk
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais lagi mengeluarkan jurus mabuk. Lantaran ambisinya untuk segera mengganti presiden.

"Ya itu jurus mabok, belum-belum sudah mau melengserkan. Siapa yang bisa berhadapan dengan kekuatan rakyat," kata Hasto kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu juga mendapatkan aspirasi masyarakat Yogyakarta kalau apa yang disampaikan oleh mantan Ketua MPR RI itu bertolak belakang dengan nilai kebudayaan setempat. 

"Masyarakat di Yogja itu masih begitu toleran dengan Pak Amien. Meskipun apa yang Pak Amien sampaikan jauh dari nilai-nilai Yogyakarta," ucapnya.

Salah satu contoh yang disinggung Hasto adalah pembajakan lagu Jogja Istimewa milik Marzuki Mohammad Kill The DJ. Kata dia, gampang saja kubu Prabowo-Sandiaga membajak lagu itu karena mereka tidak punya nilai-nilai kultural.

"Buat mereka gampangkan yang namanya lagu Jogja Istimewa dibajak, itu tidak sesuai dengan nilai-nilai kultural Jawa. Jadi Pak Amien Rais bersyukur karena masyarakat Jogja toleran, coba beliau tinggal di luar daerah lain, pasti sudah membikin marah," jelas Hasto.

"Tapi orang Jawa itu percaya becik ketitik, olo ketoro (bagus keliatan, jelek juga kelihatan). Jadi apa yang disampaikan Pak Amien mari nanti kita lihat waktu yang akan membuktikan becik ketitik, olo ketoro," sambungnya.

Supaya kalian tahu, Amien Rais menyebut jika pemerintahan Presiden Jokowi saat ini mendiamkan korupsi yang terjadi di sekitarnya. Hal ini dia sampaikan dalam diskusi di Seknas Prabowo-Sandiaga, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

"Jadi ada teori politik bahwa ada korelasi positif antara kekuasaan dan tindak korupsi. Makin tinggi kekuasaan, makin menjulang korupsinya. Bagaimanapun juga korupsi terbesar pasti ada di istana dan sekitarnya. Itu pasti. Sehingga saya mengatakan dengan berani, nanti kalau ada pergantian presiden saya kira mafia-mafia dalam kekuasaan itu harus kita angkat secara jelas ke permukaan," kata Amien dalam diskusi tersebut.

Rekomendasi