Car Free Day Jadi Favorit Millenials Memburu Rupiah

| 05 Nov 2017 17:30
<i>Car Free Day</i> Jadi Favorit Millenials Memburu Rupiah
Riuhnya Car Free Day di bilangan Sudirman, Jakarta (ZAKIYA/era.id)
Jakarta, era.id - Deru bising kendaraan sejenak tak terdengar di jalanan Kota Jakarta. Asap dan polusi sesaat tak mengepul di langit ibu kota. Sejauh mata memandang hanya tampak lautan manusia, Minggu (05/11/2017).

Hari bebas kendaraan atau car free day (CFD) menjadi andalan setiap orang yang ingin lepas sejenak dari hiruk pikuk Jakarta. Kegiatan yang dilaksanakan sejak 2002 di sepanjang Sudirman-Thamrin ini selalu dipadati pengunjung. Penduduk Jakarta seolah tumpah ruah di pengujung pekan.

Bak kesempatan yang langka, warga ibu kota selalu menyempatkan diri melakukan berbagai kegiatan di sana. Mulai sekadar berjalan-jalan, berolahraga, bercengkerama, bersantap, hingga berjualan. Bicara soal berjualan, ternyata sejumlah penjaja di CFD ini tidak berprofesi sehari-hari sebagai pedagang. Malah, wajah-wajah millenials yang menghias di sana.

Bagi pelajar dan mahasiswa, tentu sudah tak asing dengan istilah dana usaha (danus). Salah satu divisi yang dibentuk untuk mencari pendanaan acara ini, kerap terlihat giat memburu rupiah di berbagai tempat dan kegiatan. CFD, merupakan momen yang tepat bagi pelajar dan mahasiswa yang termasuk kategori millenials tersebut untuk ber-danus.

Minuman ringan, air mineral, dan jajanan, adalah hal yang paling lazim ditawarkan saat CFD. Alasannya, banyak orang merasa haus dan lapar setelah berolahraga atau berjalan-jalan di CFD. Selain itu, millenials yang bertindak sebagai sie danus ini juga lebih mudah mendapatkan keuntungan yang besar dengan dagangan tersebut.

“Kalo teh instan ini dijualnya Rp5.000, kita belinya satuannya sekitar Rp2.500,” kata Rendy, salah satu mahasiswa yang berjualan di CFD. Rendy mengaku, dengan keuntungan nyaris 100 persen itu membuat dana kegiatan kampus cepat terkumpul.

Strategi berbeda diterapkan Yuni. Siswi kelas XI salah satu SMA di Jakarta ini justru menjual dengan harga yang relatif terjangkau. Bahkan, harga tersebut akan lebih ekonomis jika membeli dua buah sekaligus. Satu botol air mineral dibanderol Rp3000, sementara dua botol seharga Rp5000. Strategi ini menurut Yuni cukup efektif untuk cepat menghabiskan barang dagangan.

Meski terbatas hanya sekali dalam seminggu, CFD terbukti mampu menyokong kegiatan danus millenials. Bahkan, millenials mampu berpikir kreatif dan termotivasi untuk menjadi pelaku usaha. “Bagus sih, jadinya kita bisa sekreatif mungkin mikirin ide usaha, jualan apa yang laku. Trus bisa belajar jadi entrepreneur (wirausaha) juga,” tutur Rendy.

Tags :
Rekomendasi