Kepala Bidang Pembinaan SMP di Dinas Pendidikan Jayawijaya, Yohanes Lobja di SMP 3 Jayawijaya, Selasa, mengatakan, siswa tersebut dipukul oleh guru karena, ia dan beberapa siswa lainnya tidak membuat tugas Bahasa Inggris yang diberikan.
Ia mengatakan, tindakan guru itu bertujuan mendidik, tetapi menurut beberapa orang, tindakan tersebut diluar kewajaran.
"Terakhir mereka (orang tua) sampaikan Rp50 juta, tetapi setelah dalam pembicaraan kita tadi, yang kita siapkan itu Rp15 juta untuk biaya berobat. Tetapi orang tua masih minta kalau bisa ditambah Rp5 juta," katanya dikutip dari Antara, Selasa (22/1/2019).
Yohanes mengatakan, setelah sejumlah siswa dan siswi yang tidak membuat tugas ini dihukum oleh guru, hanya satu siswa yang mengalami pusing dan menolak meminum air yang diberikan oleh pihak guru, sehingga dilarikan ke RSUD.
"Kemarin dia bisa pulang (dari RSUD ke rumah), cerita-cerita, tadi kita cek informasi ke temannya, dia baik-baik saja. Tidak ada kecacatan. Yang bersangkutan mungkin karena ada pukulan kemudian ada rasa sakit. Tetapi yang lebih dari itu tidak," katanya.
Sebelumnya sejumlah pihak meminta kepala sekolah di SMP 3 itu diganti, tetapi ada sebagian pihak juga yang menginginkan guru itu tidak dipindahkan.
"Termasuk anak-anak sendiri tidak menerima kalau guru itu dipindahkan," katanya.