Kubu Jokowi Tak Tahu soal Tabloid Indonesia Barokah

| 23 Jan 2019 17:31
Kubu Jokowi Tak Tahu soal Tabloid <i>Indonesia Barokah</i>
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, TB Ace Hasan Syadzily. (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, TB Ace Hasan Syadzily mengatakan, kubu Jokowi-Ma'ruf tak tahu soal tabloid Indonesia Barokah yang diduga berisi ujaran kebencian dan hoaks. Dia pun menerangkan, pihaknya akan berkomitmen mengedepankan narasi positif daripada narasi negatif. 

"Sekali lagi perlu kami tegaskan bahwa kami berkomitmen untuk mengedepankan narasi positif, bukan hoaks berdasarkan fakta dan bukan kebohongan," kata Ace melalui keterangan tertulisnya, Rabu (23/1/2019).

Politikus Partai Golkar ini juga meminta agar para pendukung paslon nomor urut 01 untuk menghentikan kampanye dengan nada negatif, jika hal itu ada.

"Kami akan memerintahkan kepada para pendukung kami, jika ada pihak-pihak yang menyampaikan narasi negatif, menyebarkan hoaks dan kebohongan, untuk dihentikan kampanye seperti itu," ungkapnya.

Meski begitu, Ace juga mengapresiasi pernyataan Bawaslu Kabupaten Blora yang menyebut tak ada pelanggaran konten dalam tabloid tersebut.

"Kalau dilihat dari segi konten, sebagaimana yang disampaikan Bawaslu di Blora, tidak ditemukan pelanggaran atas konten Tabloid tersebut," ujarnya.

Baca Juga : BPN Laporkan Tabloid Indonesia Barokah ke Polisi

Supaya kalian tahu, Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan telah melaporkan tabloid Indonesia Barokah kepada pihak kepolisian dan juga badan pengawas pemilu (Bawaslu).

Sebabnya, tabloid Indonesia Barokah memuat berita yang disebut sengaja menyerang calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. 

Tabloid itu ditemukan di beberapa daerah di Jawa Tengah dan dikirimkan ke masjid-masjid hingga rumah-rumah warga dengan menggunakan bungkus amplop berwarna cokelat.

“Kami sudah laporkan kepada pihak yang berwajib. Karena tabloid-tabloid itu kan isinya tendensius dan juga tidak jelas penerbitnya,” katanya, saat ditemui di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Menurut Dasco, isi pemberitaan tabloid Indonesia Barokah berpotensi memecah belah masyarakat. Bahkan, katanya, dapat mengganggu ketertiban umum. 

Rekomendasi