Kubu Jokowi: 'Kami Tidak Heran Sering Difitnah'

| 13 Feb 2019 12:37
Kubu Jokowi: 'Kami Tidak Heran Sering Difitnah'
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, kerja sama antar partai dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK), merupakan kerja sama jangka panjang.

Kerja sama KIK ini, ditambah bantuan sejumlah tokoh dan relawan, membuat calon petahana mengungguli paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Buntutnya, banyak fitnah yang kemudian disampaikan kepada paslon 01 dan KIK dalam gelaran Pilpres 2019.

"Karena itulah kami tidak heran, mengapa serangan dan fitnah makin tajam ditujukan ke Paslon 01 dan parpol pengusungnya," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/2/2019).

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin ini bilang, meski merasa lebih unggul, semua elemen partai dalam koalisi akan terus bergerak dengan mengandalkan tiga pilar partai yang terdiri dari struktur, eksekutif, dan legislatif partai. 

Tak hanya itu, kerja sama jangka panjang ini juga dianggap Hasto, dapat mengantisipasi gangguan seperti yang terjadi pada tahun 2014. Gangguan yang dimaksud adalah saat Partai Gerindra yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, mengambil keputusan secara sepihak dengan cara mengubah UU MD3.

"Dengan dukungan Golkar, PPP, dan PBB yang melengkapi koalisi awal PDIP, PKB, Nasdem, Hanura, dan PKPI. Bersama dengan Perindo dan PSI, maka efektivitas pemerintahan Jokowi-Maruf Amin kedepan benar-benar cermin perpaduan kekuatan gotong royong nasional," jelasnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, koalisi ini ingin Indonesia semakin kuat dalam bidang ekonomi. Salah satu caranya adalah mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan perekonomian ke-4 terbesar di dunia. 

Hasto menilai, mewujudkan hal itu tidak sulit apalagi saat ini pondasi ekonomi sosial telah dibangun dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Pondasi ekonomi sosial itu, disebut Hasto, yang menyebabkan pembangunan infrastruktur dilakukan secara total, konprehensif dan progresif untuk membangun kekuatan Sumber Daya Manusia. Namun, untuk memenuhi hal itu, tentu diperlukan dukungan masyarakat.

"Maka dukungan rakyat, legislatif, para kepala daerah, dan juga dengan doa para ulama untuk kemajuan bangsa, maka kemajuan Indonesia Raya akan jauh lebih cepat. Apalagi dengan kekuatan mayoritas di DPR, maka kekuatan kemajuan Indonesia akan semakin besar," tutupnya.

Rekomendasi