"Panelis sudah ditunjuk, dengan total ada sembilan nama. Mereka terdiri dari akademisi kampus dan anggota lembaga swadaya masyarakat," tutur Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan kepada wartawan, Selasa (26/3/2019).
KPU punya mekanisme sebelum panelis menyusun pertanyaan, lewat FGD dengan sejumlah tokoh masyarakat, dan moderator debat ikut dalam FGD. Namun, untuk pertanyaannya, hanya panelis yang tahu.
"FGD ini mekanisme terbaru yang kita pilih, manfaatnya untuk memberi masukan kepada panelis untuk memperkaya khazanah panelis menyusun materi," jelas Wahyu.
Mekanisme selanjutnya, setelah menyamakan persepsi dan tercukupnya khazanah soal tema debat, panelis akan menandatangani pakta integritas penyusunan pertanyaan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kerahasiaan daftar pertanyaan yang akan disusun nanti.
Sampai pada sesaat sebelum debat dimulai, pertanyaan akan dicermati oleh moderator agar dapat dilontarkan dengan bahasa yang mudah dipahami peserta debat dan masyarakat yang menonton, baik di dalam ruangan debat maupun dari televisi penyelenggara.
Biar kamu tahu, berikut adalah nama-nama panelis yang telah ditetapkan KPU untuk menyusun pertanyaan debat ketiga dengan tema ideologi, pemerintahan pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional.
Ideologi: Zakiyuddin, (Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga), dan Haryatmoko (Akademisi/pengajar fakultas teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
Pemerintahan: Erwan Agus Purwanto (Dekan Fisip Universitas Gadjah Mada), dan Valina Singka Subekti (Akademisi/pengajar departemen ilmu politik, Fisip UI), serta Dadang Tri Sasongko (Sekjen Transparency International Indonesia)
Hankam: Al Araf (Direktur Eksekutif Imparsial), dan Apolo Safanpo (Rektor Universitas Cenderawasih)
Hubungan Internasional: I Basis Eko Soesilo (Akademisi/Pengajar HI Fisip Unair dan Direktur Centre for Strategic and Global Studies/CSGS), dan Kusnanto Anggoro (Akademisi/Pengajar Fisip UI)