Menurutnya, malah jadi tidak sopan bila Said tidak menghadiri undangan Presiden itu.
"Enggak ada yang berlebihan dan itu tidak akan mengubah sikap Said Iqbal. Kalau enggak datang, maka enggak sopan karena diundang presiden. Posisinya begitu," tuturnya, di Posko BPN Prabowo-Sandi, Jalan Kertanegara No.36, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019).
Said Iqbal selama ini diketahui berafiliasi politik kepada pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Bersama KSPI, Said mendeklarasikan diri mendukung Prabowo di Pemilu 2019 pada peringatan Hari Buruh 2018.
Dahnil mengatakan, kedatangan Said ke Istana Negara untuk membicarakan masalah buruh, termasuk peringatan Hari Buruh 1 Mei. Sehingga, tidak perlu ditanggapi berlebihan.
"Kan teman-teman dan Said Iqbal memperingati hari buruh tanggal 1 Mei. Yang goreng-goreng itu kan yang berlebihan, dan biasa saja. Tafsir politik macam-macam kan 01. BPN lihatnya biasa saja," tuturnya.
Said datang ke Istana Negara bersama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea, dan Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Mudhofir. Kedatangan mereka membahas tentang masalah buruh dan peringatan Hari Buruh.
Sementara itu, belakangan ini, Jokowi sebagai calon petahana yang melawan Prabowo di Pemilu 2019, sering menerima pendukung Prabowo di Istana Negara.
Selain, Said, Jokowi telah menerima Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, beberapa waktu lalu. Zulkifli bertemu Jokowi sebagai Ketua MPR setelah pelantikan Murad Ismail dan Barnabas Orno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.