Banyak Alasan Kenapa Ibu Kota Harus Pindah

| 30 Apr 2019 08:06
Banyak Alasan Kenapa Ibu Kota Harus Pindah
Foto Ilustrasi (era.id)

Jakarta, era.id - Pembahasan mengenai wacana pemindahan ibu kota kembali bergulir. Pemerintah, lewat Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan urgensi mengapa ibu kota harus dipindah.

Menurut Bambang, salah satu alasan kenapa Jakarta tak bisa lagi menyandang nama ibu kota adalah karena tingkat kemacetan provinsi yang begitu tinggi.

"Kerugian perekonomian dari kemacetan ini data tahun 2013 ini Rp65 triliun per tahun dan sekarang angkanya mendekati Rp100 triliun dengan semakin beratnya kemacetan di wilayah DKI Jakarta," kata Bambang kepada awak media (29/4/2019).

Seperti diketahui bahwa pemindahan ibu kota bukan kali pertama terjadi. Pada masa awal kemerdekaan, ibu kota Indonesia sudah tiga kali dipindah, alasannya pun beragam. Untuk saat ini, alasan kenapa Jakarta harus dipindahkan, selain karena macet adalah karena Jakarta mulai "tenggelam".

Sebagaimana yang dikatakan Bambang, "penurunan permukaan air tanah di utara (Jakarta) rata-rata 7,5 sentimeter per tahun dan tanah turun sudah sampai 60 sentimeter pada tahun 1989-2007 karena akan terus meningkat sampai 120 sentimeter karena pengurasan air tanah, sedangkan air laut naik rata-rata 5-6 sentimeter karena perubahan iklim."

Kemudian yang ketiga, alasan mengapa ibu kota harus dipindahkan adalah karena sebagai representatif bangsa, maka dibutuhkan wajah yang lebih baik. Bambang menyebutnya dengan istilah smart, green, and beautiful city.

Kelak Jakarta akan didesain sebagai pusat bisnis (Anto/era.id)

Kurang asri atau green-nya Jakarta dapat dilihat dari kualitas air sungai yang buruk. Bambang menjelaskan bahwa 96 persen sungai di Jakarta tercemar berat sehingga menimbulkan bahaya signifikan akibat sanitasi yang buruk.

Selanjutnya, alasan keempat kenapa ibu kota harus dipindah adalah karena hal ini sudah digagas oleh salah satu founding fathers Indonesia, Soekarno. Seperti dijelaskan Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, bahwa papda 1957 Soekarno telah membuat masterplan dengan menjadikan Palangkaraya, Kalimantan Tengah sebagai ibu kota negara Indonesia. 

Hal itu dilakukan karena lokasi Palangkaraya dinilai strategis berada di tengah-tengah Indonesia dan dunia. Selain itu gagasan ini juga perlu dilakukan untuk melaksanakan komitmen menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. 

Terakhir, alasan kenapa Ibu Kota harus sudah bukan Jakarta lagi karena Indonesia diprediksi menjadi kekuatan perekonomian keempat di dunia pada 2030. Dengan memindahkan pusat pemerintahan ke luar Jawa, Provinsi DKI Jakarta bisa memaksimalkan peran sebagai kekuatan ekonomi Indonesia.

Grafis dibuat oleh Ilham/era.id

Rekomendasi