Demokrat Ragu Prabowo-Sandiaga Menang 62 Persen

| 06 May 2019 21:11
Demokrat Ragu Prabowo-Sandiaga Menang 62 Persen
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean ingin meluruskan kabar pihaknya menyediakan data kemenangan 62 persen bagi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Dijelaskannya, angka 62 persen merupakan hasil survei internal perihal terkait besaran jumlah dukungan kader Partai Demokrat yang saat itu ingin berkoalisi dengan Prabowo-Sandiaga. Survei dilakukan Agustus 2018, bukan setelah Pilpres 2019.

Selain itu Ferdinand menyebut, kicauan Andi Arief bisa jadi merupakan informasi yang keliru. Lantaran besar kemungkinan koleganya itu sedang membandingkan perolehan suara Prabowo dengan kemenangan SBY di Pilpres 2009.

"Tidak mungkin Prabowo menang 62 persen. Dia membandingkan kemenangan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) di 2009 ya," kata Ferdinand kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/5/2019).

Saat itu, kata Ferdinand, SBY menang di seluruh Jawa, tapi hanya meraih 60 persen suara. Sementara saat ini Prabowo kalah di sejumlah daerah di Jawa.

Terkait cuitan Andi Arief soal 'setan gundul' di kubu Prabowo, Ferdinand menyebut ungkapan itu menggambarkan pihak yang mengungkap data tak akurat.

"Itulah yang dianggap ada pihak setan gundul yang memberi info tak akurat yang membuat Prabowo salah langkah dan blunder dalam mengambil langkah," tegasnya.

 

Perlu kalian tahu, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief berkicau di Twitter perihal situasi dalam koalisi kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kali ini, Andi menyebut, banyak 'setan gundul' dalam koalisi Prabowo-Sandiaga.

Andi memang tak menyebut jelas pihak yang dimaksud dengan 'setan gundul' dalam koalisi Prabowo-Sandi. Tapi, Andi bilang, kelompok ini telah menyesatkan Prabowo dengan menyebut telah menang 62 persen di Pilpres 2019.

 

Rekomendasi