Doa SBY untuk Para Pemfitnah Ani Yudhoyono

| 27 May 2019 22:05
Doa SBY untuk Para Pemfitnah Ani Yudhoyono
SBY bersama istrinya, Ani Yudhoyono di Rumah Sakit Nasional Singapura. (Twitter @SBYudhoyono)
Jakarta, era.id - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali curhat tentang suasana batinnya. Fitnah yang dialamatkan kepada istrinya, Ani Yudhoyono soal penyakit yang kini dideritanya membuat SBY benar-benar tak habis pikir.  

Perempuan pemilik nama lengkap Kristiani Herrawati dituduh merekayasa penyakit kanker darah yang dideritanya. Fitnah ini juga menyebabkan SBY dan keluarganya jadi bulan-bulanan netizen. 

Mantan Presiden ke-6 ini juga dianggap menjadikan penyakit Ibu Ani sebagai alasan dirinya untuk tidak turun berkampanye pada Pemilu Serentak 2019. Padahal Partai Demokrat menjadi salah satu partai pengusung pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga.

"Ketika beberapa saat yang lalu ada kalangan yang menuduh dan mencerca kami berdua, bahwa sakitnya Ibu Ani hanya jadi alasan SBY untuk tidak berkampanye, saya sungguh bersedih. Ibu Ani harus meneteskan air matanya mendengarkan tuduhan ini," tutur SBY, melalui video langsung dari Singapura yang disiarkan di Kediaman SBY, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Meski merasa sangat sedih karena tuduhan ini, SBY tidak tersulut emosi dan kembali membalas komentar keji yang dialamatkan kepada dirinya dan Ibu Ani. Sebaliknya, SBY berdoa untuk mereka yang memfitnah Ibu Ani.

"Melalaui mimbar ini saya ingin sampaikan kepada mereka yang suudzon dan berprasangka buruk, mungkin mereka adalah saudara kami muslimin dan muslimat, agar yang bersangkutan tidak mengalami penyakit kanker darah seperti yang dialami Ibu Ani. Agar tidak perlu menjalankan derita Ibu Ani siang dan malam," katanya.

SBY juga mengaku pemilu kali ini menjadi ujian berat bagi keluarga dan partai berlambang Mercy yang didirikannya. Karena kondisi kesehatan Ibu Ani, dirinya tidak bisa terjun langsung turun ke daerah membantu para kader berkampanye.

"Tiga bulan terakhir masa kampanye, saya dan Ibu Ani tidak bisa ikut partisipasi dan memimpin langsung Demokrat, sebagaimana yang kami berdua lakukan pada pemilu 2004 dan 2009 baik pileg dan pilpres hingga pileg pada 2014 dulu. Kami berdua sangat sedih, tapi ini takdir dan ujian dari Allah yang harus kami jalani dengan tabah," ucapnya.

Namun SBY beryukur atas capaian yang diperoleh Partai Demokrat dalam Pilpres 2019 ini. Meski, katanya, masih jauh dari harapan yang menjadi target partainya.

"Saya dan Ibu Ani sungguh ingin terjun langsung ke lapangan berkampanye dalam pemilu 2019 lalu. Alhamdulillah meski absen, namun berkat kerja keras komandan kogasma dan jajarannya dan caleg bersama timsesnya, meski tidak sesuai harapan kita, perolehan Demokrat tidak serendah yang disampaikan lembaga survei," tutupnya.

Tags : sby e ktp
Rekomendasi