Cerita di Balik Prabowo yang Batalkan Bertemu SBY di Singapura

| 28 May 2019 01:51
Cerita di Balik Prabowo yang Batalkan Bertemu SBY di Singapura
Prabowo Subianto (Foto via Twitter pribadi)
Jakarta, era.id - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sudah sangat siap menyambut kedatangan capres 02, Prabowo Subianto di Singapura 3 Mei silan. Tapi Prabowo yang awalnya meminta bertemu, Prabkwo juga yang membatalkan sepihak rencana itu. 

Kisah pertemuan tak terwujud itu diceritakan lagi SBY dalam rekaman video yang ditayangkan di kediaman presiden ke-6 RI di Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2019). Hingga saat ini, SBY masih berada di Singapura menemani Ani Yudhoyono. 

Prabowo membatalkan pertemuan tersebut, tidak jauh setelah Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan di Istana Negara pada, Kamis (2/5). 

"Sudah direncanakan pertemuan saya dan Prabowo di Singapura yang juga atas permintaan beliau," kata SBY. 

"Saya sudah sangat siap untuk menyambut dan menerima Prabowo. Namun, sayang secara mendadak beliau membatalkan pertemuan tersebut," lanjutnya.

Sebelum pembatalan itu, memang sudah ada pertemuan antara Agus Yudhoyono dengan Jokowi di Istana. Kata SBY, Agus tak mungkin mengindahkan keinginan Jokowi untuk menemui warga negaranya. Apalagi, kata dia, saat itu kehadiran Agus bukan mewakili nama partai. SBY menegaskan kalau tidak ada pembahasan soal Pemilu 2019. 

"Sama sekali tidak membahas silang pendapat di perhitungan suara di KPU. Dalam pertemuan itu AHY tidak mewakil langsung partai Demokrat dan tidak merepresentasikan kubu capres Prabowo," tuturnya.

Selain itu, SBY menilai, sebuah pertemuan itu baik apabila dilakukan secara terbuka di hadapan publik. Justru, kata dia, kalau sebuah pertemuan dilakukan secara sembunyi-sembunyi akan memancing fitnah.

"Pelajaran yang lain, akan baik dan mendidik jika pertemuan seperti itu dibuka di hadapan publik. Tak perlu bersembunyi dan lewat pintu belakang. Karena bisa menimbulkan fitnah. Padahal mungkin maksud pertemuannya baik sifatnya," tutupnya.

Rekomendasi