Tak hanya mengusut dalang, Mahfud bersama gerakannya meminta kepolisian serta aparat mengusut pihak yang bertanggungjawab terkait penyebaran senjata tajam.
"Kita mendukung agar Polri mengungkap itu dan segera menjelaskan kepada publik siapa ini pelakunya," kata Mahfud di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu meminta agar masyarakat tak gampang terpancing dengan provokasi yang terjadi melalui media sosial maupun secara langsung. Sebab, masyarakat yang mudah terprovokasi bisa berbahaya.
"Kalau kita tidak sadar betul, itu membahayakan kita."
Mahfud Md di Kemenko Polhukam (Wardhany/era.id)
Mahfud juga mengapresiasi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang sudah membawa sengketa pilpres ke MK walau awalnya sempat menolak. Kata Mahfud, dia yakin, MK bakal menjadi lembaga yang adil dalam memutuskan sengketa tersebut dan melaksanakan tugasnya secara profesional.
"Kita apresiasi dan peluang untuk menang atau kalah tetap ada di MK. Oleh sebab itu, mari kita dorong MK untuk melakukan tugasnya secara profesional, tidak boleh diintervensi oleh siapapun dan tidak boleh diteror oleh siapapun," ujarnya.