Bripda Haqi Alma Safiro adalah satu dari ribuan personel polisi yang berjaga di berbagai titik di ibu kota. Pemuda asal Trenggalek ini sudah ada di Jakarta sejak 17 Mei lalu, sebagai anggota Sabhara Nusantara Polda Jawa Timur, diperbantukan untuk mengamankan Pemilu di Jakarta.
"Ini pertama kalinya lebaran jauh dari orang tua, kangen pastinya," kata Bripda Alma di Kantor Bawaslu, Rabu (5/6/2019) seperti dikutip dari Antara.
Alma sapaan akrab pemuda lulusan Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) Mojokerto terbilang baru sebagai anggota Polisi. Baru mulai bergabung sejak tahun 2017. Tugasnya adalah mengamankan objek vital, kantor KPU RI dan Bawaslu RI.
Alma bertugas bersama anggota Sabhara Nusantara Polda Jawa Timur lainnya yang jumlahnya mencapai satu SSK (satuan setingkat kompi) atau 100 personel. Selama bertugas, ia dibekali satu unit senjata flassball antiriot gun (AGL NARM 38) yang memiliki enam peluru gas air mata. Beruntung, sejak awal sampai sekarang belum satupun terpakai.
"Selama bertugas saya belum sampai menembakkan senjata ini, Alhamdulillah masih aman terjaga," katanya.
Menurut Alma, hal yang paling dikangeninya saat Idulfitri adalah sungkem dengan kedua orang tuanya serta kakek dan neneknya. "Alhamdulillah keluarga saya masih utuh, kalau kangen paling telponan, sehari bisa tiga kali," kata Alma.
Selama bertugas di Jakarta, Alma mengaku mendapat banyak pengalaman berarti terutama menambah silaturahim dengan sesama anggota Polri yang berasal dari berbagai daerah.
Alma mengaku penugasan di Jakarta merupakan tugas terlama yang pernah diterimanya. Awalnya mereka diperintahkan bertugas dari tanggal 17 sampai 23 Mei. Tetapi karena ada kericuhan, tugas mereka jadi diperpanjang sampai tanggal 30 Juni mendatang.
"Yang repot itu tugasnya diperpanjang tiba-tiba sementara kita tidak bawa bekal persiapan yang memadai, tapi harus ikhlas demi tugas negara," kata Alma yang pernah tidak mandi selama tiga hari saat mengawal di KPU RI.