Jalan Imam Bonjol ditutup dua jalur menggunakan beton pembatas jalan serta kawat berduri. Petugas PPSU membersihkan sampah-sampah yang berserah di sekitaran Gedung KPU.
Di ujung jalan, polisi mengarahkan kendaraan untuk tidak masuk ke Jalan Imam Bonjol. Beruntung ini hari Minggu, tak begitu banyak kendaraan yang lalu lalang.
Dari arah Jalan Imam Bonjol menuju Budaran Hotel Indonesia juga telah ditutup water barier dan penjagaan ketat oleh sejumlah personil kepolisian. Ratusan personil Brimob juga nampak nampak disiagakan dengan dibekali perlengkapan unjuk rasa (Unras) seperti Tameng dan pakaian anti huru hara.
Untuk sterilisasi lokasi, Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) juga telah melaukan penyisiran diseluruh titik diwilayah Jalan Imam Bonjol, Jalan Hos Cokroaminoto hingga Jalan Dr Kusuma Atmaja. Adapun pasukan TNI yang diturunkan berasal dari TNI-AD, Marinir hingga Paskas.
Fasilitas pengamanan yang disiagakan yakni sejumlah kendaraan taktis seperti Mobil Raisa (Pengusai Massa), Barakuda dan Water. Kendaran-kendaraan ini diparkir dikedua sisi Jalan Imam Bonjol. Selain itu, 4 unit mobil ambulance dari Polri dan TNI juga dipersiapkan. Polisi dan TNI juga menyiapkan tenda darurat disepanjang Jalan Imam Bonjol.
Untuk tingkat keamanan didalam Gedung KPU sendiri, puluhan hingga ratusan telah bersiap menjaga keamanan bagian dalam kantor KPU. Screning dan filterisasi pengunjung pun dilakukan hingga tiga kali pemeriksaan. Pertana kali dilakukan didepan gerbang masuk kantor KPU, kemudian dibagian dalam pagar kantor KPU dan lapisan ketiga dibagian dalam kantor KPU.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan tengah memimpin apel perisapan pengamanan didepan Kantor KPU RI. Ia mengatakan kalau pengamanan hari ini ikut menerjunkan 10.811 personel gabungan TNI-Polri. Ia menjelaskan bahwa petugas diminta untuk tidak memperbolehkan sembarangan orang masuk kesekitar Jalan Imam Bonjol.
"Protapnya harga mati tidak ada kendaraan yang boleh lewat sini. Di ujung kanan dan ujung kiri (Jalan Imam Bonjol) sudah kita tutup dengan barier beton sehingga tugas rekan rekan sudah aman. Saya hanya minta teman teman untuk memfilter orang orang yang masuk ke KPU ini," kata Harry di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2019).
Di sekitar kantor KPU, terang Harry, Personel pengaman gabung TNI-Polri juga berjaga-jaga disekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Bundaran Semanggi hingga Taman Suropati (Tamsur).
"Di luar itu kita juga melakukan penyekatan-penyekatan baik di Bundaran HI, di Semanggi, di Tamsur. Dan di beberapa tempat lain. Ini terkandung maksud agar, apabila ada massa atau orang yang memang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam kantor KPU ini kita bisa lakukan sterilisasi di luar kantor KPU," sambung Harry.
Lebih lanjut, Harry mengungkapkan kalau pihaknya belum menerima laporan adanya massa aksi unjukrasa yang turun ke jalan. Akan tetapi, Harry menjelaskan bahwa polisi tidak akan mengeluarkan izin bagi massa aksi yang turun dihari Minggu ini.
"Sampai saat ini tidak ada (aksi unjukrasa). Sebab dari Polda Metro Jaya sudah mengingatkan berkali-kali bahwa STTP, perizinan untuk kegiatan hari ini ini kan hari Minggu sehingga tidak mengeluarkan perizinan terkait kelompok massa yang akan melaksanakan aksi. Dan sampai saat ini kita tidak ada pemberitahuan terkait itu," jelas dia.
Ia menekankan kepada sleuruh personel pengamanan untuk tidak menggunakan peluru tajam. "Sampai dengan hari ini pebekalan pimpinan tidak diperkenankan baik TNI maupun Polri menggunakan peluru tajam. Itu protap," tutupnya.