Menebak Langkah PAN Setelah BPN Dibubarkan

| 30 Jun 2019 18:22
Menebak Langkah PAN Setelah BPN Dibubarkan
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno (Foto via Anto/era.id)
Jakarta, era.id - Jokowi-KH Maruf Amin sudah resmi jadi presiden dan wakil presiden terpilih. Kini saatnya para partai dari kubu BPN --yang kini sudah bubar-- menentukan langkah politiknya.

Salah satunya Partai Amanat Nasional (PAN) yang bakal menentukan arah mata angin setelah melakukan rapat kerja nasional (rakernas). Publik sepertinya baru bisa mendapat kepastian ke mana PAN akan berlabuh di awal pekan Agustus 2019.

"Saat ini kami belum memutuskan apa pun dan saya pikir itu merupakan bagian dari proses yang harus kami jalani," kata Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno usai menghadiri penetapan pasangan terpilih di Gedung KPU RI di Jakarta, Minggu (30/6/2019).

Dalam rakernas itu, nantinya para peserta akan diberikan opsi posisi PAN. Apakah akan setia menjadi partai oposisi, penyeimbang atau berkoalisi dengan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

"Apa pun sekarang opsinya, kami serahkan ke rakernas untuk diputuskan," katanya.

Eddy juga lebih sreg dengan istilah silaturahim dibanding memakai frasa rekonsiliasi. Buat dia, rekonsiliasi ada ketika kedua kubu memang ada permusuhan/

"Hanya perlu ada silaturahim kembali, saya kira itu baik. Selama ini kami dengan partai lain yang usung Jokowi-Ma'ruf itu tidak pernah ada komunikasi terputus," katanya.

Dalam pemerintahan Jokowi-JK, PAN memang akhirnya bergabung dengan koalisi pemerintahan di tengah jalan. Jokowi sempat melantik Asman Abnur --politisi PAN-- sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Namun di tengah jalan juga hubungan keduanya berakhir.

PAN batal bergabung dengan koalisi Jokowi-Maruf. Mereka lebih memilih mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang akhirnya kalah.

 

Tags :
Rekomendasi