Dalam sorotan Amien, dirinya sepakat mengenai usaha rekonsiliasi. Cuma, dalam artian menjaga keutuhan NKRI, bukan ajang mencari kursi jabatan di dalam pemerintahan.
"Dapat satu, dua kursi kemudian lantas kocar kacir semua. Wawasan ke depannya hanya bermata rabun ayam. Itu saya katakan berkali-kali, jadi ini yang saya kira yang indah mengapa kalau demokrasi tanpa oposisi itu demokrasi bohong-bohongan jadi demokrasi bodong,” kata Amien di Rumah Daksa, Jalan Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7).
Menurut dia, apa artinya demokrasi jika tidak ada oposisi. Dia menjelaskan, demokrasi itu perlu mekanisme checks and balances. Eksekutif menjalankan, dan oposisi melalui legislatif mengawasi.
Apalagi, kata dia, jika semua bergabung ke pemerintahan tidak ada yang mengawasi kerja pemerintah. Karena itu, Amien berpandangan biarkan kekuasaan, kesempatan dan kepercayaan yang utuh diberikan ke Jokowi-Ma'ruf Amin dan menterinya.
“Cuma wanti-wanti saya, jangan mencoba kemudian mengkaburkan enggak jelas lagi. Nanti kalau ada sesuatu yang kurang bagus enggak ada oposisi. Sehingga demokrasi lama-lama akan berubah jadi yang otokrasi jadi sistem yang otoriter,” jelasnya.
Oleh karena itu, Amien menilai kalau Jokowi telah paham posisi oposisi dalam demokrasi. Ia kemudian menyoroti pihaknya yang sebelumnya menjadi lawan dalam pilpres, lalu merapat dan meminta sesuatu padahal jabatan di pemerintahan.
"Pak Jokowi itu mudeng demokrasi. Ngapain, yang lucu enggak ditawarin Pak Jokowi (gabung), tapi ada yang minta-minta. Itu kan aib. Jadi geer. Sama (PAN), Jangan ikut gabung,” tuturnya.
Seberapa Besar Pengaruh Amien Rais
Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Jakarta, Ujang Komarudin menilai, Amien Rais masih memiliki power yang kuat dan berpengaruh dalam hal menentukan arah politik PAN.
"Sangat berpengaruh. Amien Rais itu pendiri PAN yang dihormati. Loyalisnya banyak di PAN. Ketika koalisi Pilpres, faktor Amien Rais lah telah membawa PAN masuk koalisi Prabowo-Sandi,” kata Ujang Komarudin ketika dihubungi era.id, Selasa (16/7/2019).
Menurut Ujang, bukan tidak mungkin PAN akan bergabung ke pemerintahan itu pun kalau mendapat ‘restu’ dari Amien. Apalagi kondisi internal PAN yang saat ini terpecah dan tak satu pandangan.
"Nantikan keputusan PAN sesuai dengan keinginan pengurus dan kader PAN. Amien Rais seorang demokrat yang pandangannya demokratis. Jika pengurus dan kader PAN menginginkan berkoalisi dengan pemerintah. Pasti akan ikut suara terbanyak," paparnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo mengatakan, sebagai pendiri PAN masukan Amien untuk partai tentu akan dipertimbangkan. Dia juga meyakini, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan akan mengikuti nasihat Amien.
"Jadi gini, kalau di PAN itu sebagian besar, bahkan mungkin hampir semuanya ya. Hanya sebagian kecil saja yang tidak, itu mendengarkan nasihat Pak Amien,” tutur Dradjat saat dikonfirmasi.
Apalagi, kata dia, aspirasi dari kader PAN menginginkan partai ini tetap berada di oposisi. Sayangnya, Dradjat enggan mengungkap, berapa jumlah pasti DPW maupun DPC yang sudah menyatakan sikapnya terkait arah politik PAN.
“Saya buka tipe orang yang suka klaim ya. Tapi yang jelas mereka sudah komunikasi dengan semua pihak dan insya Allah lebih banyak yang ingin tetap di oposisi,” ucapnya.