Jakarta, era.id - Komisi VII Dewan Perlwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar rapat dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) guna mengetahui penyebab terjadinya pemadaman listrik yang terjadi pada Minggu hingga Senin.
Dalam pertemuan tersebut, Plt Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Sripeni Inten Cahyani memaparkan kepada Komisi VII kronologi pemadaman listrik atau blackout di area pulau Jawa dan Bali.
Sripeni mengaku meminta izin kepada Komisi VII DPR supaya dapat waktu lebih untuk melakukan investigasi mendalam mengenai penyebab pemadaman massal yang terjadi dua hari lalu.
“Jadi kalau persoalan pemadaman kemarin, itu bukan penyebab tunggal. Jadi mohon izin, berikan kami waktu untuk melakukan investigasi dan assesment dengan menyeluruh,” katanya usai rapat di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Sripeni juga menjelaskan, penyebab pemadaman listrik bukan hanya pohon sengon, namun karena sistem di Jawa dan Bali yang sangat kompleks.
“Perlu pahami bahwa sistem Jawa Bali itu sangat kompleks, ada 250 pembangkit. Kemudian 5.500 gardu induk, 5.000 km sirkuit transmisi 500 kv dan 7.000 km transmisi 150 kv,” jelasnya.
Menurut dia, hal ini yang menyebabkan pihaknya membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk melakukan penyelidikan investigasi penyebab pasti dari pemadaman massal tersebut
“Kalau namanya investigasi mau cepet tergantung, hasilnya cepet ya dapetnya sedikit. Kita mohon waktu, karena kami ingin karena kompleks, kita ingin sangat komprehensif di dalam memastikan penyebabnya dan juga langkah ke depan. karena kita tidak bisa berhenti sampai penyebab saja,” ujarnya.
“Kita juga akan berbicara bagaimana improvement sistem kelistrikan di Jawa-Bali ini gimana. Kita akan melibatkan pakar-pakar, ahli di kesisteman kelistrikan,” lanjutnya.