Acara ini harusnya diikuti seluruh kader partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Kenyataannya, dua mantan sekjen PKB, Lukman Edy dan Abdul Kadir Karding malah tak diundang dalam acara tersebut.
Kepada era.id, Lukman Edy bilang akan memilih tetap di Jakarta dan tak datang ke Bali.
"Hehe... Iya nih, saya masih di Jakarta. Enggak ada (undangan Muktamar V), enggak ada," kata dia saat dihubungi lewat sambungan telepon, Selasa (20/8/2019).
Lukman menambahkan, selain dia dan Karding, tenaga ahli di partai yang biasa membantu juga tidak mendapat undangan.
Dia menduga acara itu memang sengaja tidak mengundang orang-orang yang disinyalir dekat dengan Karding.
"Mungkin kita dianggap mendukung Mas Karding," ungkapnya sambil tertawa.
"Ya, mungkin gitu ya. Ini saja TA (Tenaga Ahli) departemen yang selama ini membantu Mas Karding, enggak diundang. Saya yang pengurus DPP saja tidak diundang, nah, TA itu banyak yang enggak diundang," lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mencopot Abdul Kadir Karding sebagai Sekjen PKB pada tahun 2018. Beberapa pihak meyakini ada konflik internal di balik pencopotan Karding. Sebab, keputusan ini cukup mengejutkan banyak pihak dan dilakukan di tengah kepadatan agenda politik partai jelang Pemilu 2019. Saat pencopotan itu, Karding sedang bertugas di Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.
Cak Imin mengatakan, pencopotan Karding sebagai sekjen PKB dan menggantikannya dengan Hanif Dhakiri yang menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan, hanyalah rotasi jabatan semata.
"Tour of duty saja, ya itu, pembagian tugas saja dan Abdul Kadir Karding kita konsentrasikan di tim kampanye nasional. Kemudian akan ada tim kampanye khusus yang menangani internal PKB,” ungkap dia kala itu.
Selain mencopot Karding dan memindahkan dia ke posisi Ketua DPP PKB, tak berselang lama, Karding yang juga duduk sebagai anggota Komisi III DPR RI yang mengurusi hukum, hak asasi manusia dan keamanan, dipindah ke Komisi VII DPR RI yang mengurusi Energi, Riset dan Teknologi, dan Lingkungan Hidup.