Andrew Storey tak percaya apa yang dilihat. Saat itu, 1 Maret 2019, Andrew baru saja pulang dari kantor sekitar pukul 05.00 sore waktu setempat. Sesampainya di rumah mereka di Chilton, Oxfordshire, Inggris, Andrew melihat Harry di tangga dengan kepala tertunduk.
Awalnya Andrew mengira Harry hanya berdiri sembari melihat ponsel. Namun, ia segera menyadari hal buruk terjadi pada anaknya. Andrew langsung melakukan prosedur pertolongan pertama berupa CPR kepada Harry, sebelum membawa sang anak ke Rumah Sakit John Radcliffe.
"Saya tidak dapat memahami apa yang saya lihat," tutur Andrew di Pengadilan Oxford, Inggris, sebagaimana dikutip Oxford Mail, Rabu (21/8/2019).
Di rumah sakit, dokter berhasil membuat jantung Harry berdetak kembali. Harry juga sempat berjuang selama tiga hari sebelum mengembuskan napas terakhir pada 4 Maret 2019.
Darren Salter, Koroner Oxfordshire, membacakan hasil pemeriksaan medis. Menurut pemeriksaan itu, Harry meninggal akibat sesak napas --akibat menggantung diri-- yang berujung pada cedera otak iskemik hipoksik.
View this post on Instagram
Motif gantung diri
Pemeriksaan resmi juga mendalami motif bunuh diri Harry. Berbagai keterangan didapat. Menurut Andrew, ide bunuh diri Harry boleh jadi dipicu oleh sebuah tayangan televisi --yang ditonton seluruh anggota keluarga-- yang mempertontonkan adegan percobaan bunuh diri.
"Kami menonton sebuah program di mana bintang wanita gantung diri, tetapi teman-temannya menyelamatkannya. Itu membuat kami bertanya-tanya, apakah dia memiliki pandangan sensasional tentang apa yang mungkin terjadi (bunuh diri)," tutur Andrew.
Andrew turut menuturkan, tak ada alasan apapun yang terbersit di kepalanya soal motif bunuh diri Harry. Bahkan, ia habis-habisan memuji pribadi siswa St Birinus School itu. "(Harry) Adalah anak laki-laki paling karismatik dan menawan. Ia mencintai olahraga, terutama rugby, kriket, dan tenis," katanya.
"Ia (Harry) juga dikenal sebagai remaja yang baik dalam pergaulan. Ia memiliki banyak teman. Harry suka bertualang. Harry selalu memiliki harapan yang tinggi untuk dirinya sendiri," tambah Andrew.
Harry Storey (Dokumentasi St Birinus School)
Petugas investigasi, DS Lou Heffernan-Glover turut mengungkap hal senada. Ia bilang, tak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa Harry merencanakan aksi bunuh dirinya. Tak ada catatan atau pesan mencurigakan.
Menurut Glover, Harry mungkin benar-benar menggantung diri. Namun, tak ada cukup fakta yang menunjukkan Harry benar-benar ingin mati. "Ini tragis. Harry mungkin tak menyadari betapa cepatnya proses ketidaksadaran (sebagai efek gantung diri) dapat terjadi," tutur Glover.
Petunjuk terpenting soal motif kematian Harry sejatinya telah sejak lama tercium. Sebelum memutuskan gantung diri, Harry sempat mengutarakan kekecewaan terhadap gadis idamannya dan menyatakan keinginan bunuh diri lewat pesan WhatsApp kepada teman-temannya.
Sayang, saat itu, teman-teman Harry tak menangkap kerisauan dalam diri remaja itu. "Ini sulit diprediksi. Semua remaja mengatakan itu (Ingin bunuh diri ketika patah hati)," tutur Glover
"Ini adalah peristiwa menyedihkan, yang sayangnya tak dapat dihindari oleh siapa pun. Entah itu keluarga atau teman-teman (Harry)."
RekomendasiPopular
Demi Dalami Peran, Stefan William Dialog Pakai Bahasa Inggris hingga Nyaris Cat Rambut Jadi Ungu
05 Dec 2025 08:351Heboh Isu 250 Warga Aceh Tamiang Tewas Akibat Banjir, Bupati Armia: Jangan Percaya
04 Dec 2025 21:152 3Sindir Balik Cak Imin Soal Tobat Nasuha, Bahlil: Yang Bisa Perintah Saya Presiden!
04 Dec 2025 20:454 5