Dampak positif itu dirasakan langsung oleh pedagang buku di Pasar Kenari, Salemba, Jakarta Pusat. Salah satu pedagang buku, Zumaini Sitimpul bercerita, awal diresmikannya sentra buku ini. Menurut dia, sejak diresmikan 29 April sentra buku ini baru ramai dikunjui mulai dua pekan lalu.
"Semenjak viral aja ramai. Tadinya enggak ada yang lewat. Bukan sepi lagi, tapi pakai banget sepinya. Paling ada satu dua aja pengunjung," kata Zumainin, kepada era.id, di Jakarta, Sabtu (24/8/2019).
Zumainin mengakui, kekuatan media sosial saat ini sangat berpengaruh khususnya dalam mempromosikan sesuatu. Orang akan udah mendapatkan informasi mengenai apapun.
"Alhamdulillah kerasa, jadi banyak orang yang datang," ujarnya.
Media sosial telah memberikan keajaibannya, kini sentra buku murah itu telah ramai didatangi warga. Salah satu pengunjung, Zimi (25) mengaku, mendapat informasi mengenai tempat ini dari media sosial.
"Dari Twitter dan Instagram. Mau tahu aja tempatnya dan mau jalan-jalan (melihat buku) juga," katanya, kepada era.id.
Sentra buku di Pasar Kenari ini buka setiap hari, dari Senin hingga Minggu. Buka sejak pukul 09.00 WIB dan tutup pukul 20.00 WIB. Jika tidak menemukan buku yang dicari di gerai Jakbook, pengunjung juga dapat mencarinya di kios-kios pedagang lain.
Ada sebanyak 66 kios pedagang memenuhi lantai tiga pasar ini. Berbeda dengan Jakbook yang harganya sudah tertera dan tidak bisa ditawar, di kios-kios pedang yang hijrah dari Kwitang dan Pasar Senen masih bisa kalian tawar.
Beraneka ragam jenis buku, dari baru maupun bekas, baik keluaran Indonesia maupun buku impor berbahasa Inggris, Arab, hingga Jepang, semua tersedia di tempat ini.
Pengunjung tidak akan berpeluh keringat saat mencari buku yang mereka inginkan, karena pendingin udara aktif menyejukkan lantai tiga gedung ini.
Selain itu, ada fasilitas yang disediakan mulai dari ruang laktasi, ruang baca, ATM, musholla, hingga minimarket dan food court. Pengunjung yang lelah berkeliling juga dimanjakan dengan adanya coffee corner di ujung lantai ini.