IIPEX 2019 Tawarkan DP Rumah Rendah Hingga 0 Persen

| 05 Sep 2019 14:34
IIPEX 2019 Tawarkan DP Rumah Rendah Hingga 0 Persen
Konferensi pers IIPEX (Diah/era.id)

Jakarta, era.id - Musim pemilu telah selesai, saatnya para pengembang termasuk pengusaha properti melebarkan sayap usahanya. Pemerintah juga mengeluarkan beberapa kebijakan baru untuk membantu punya properti, mulai dari perpajakan, fleksibilitas perizinan, tata ruang, beberapa kota di Indonesia mendapat kemudahan itu.

Karenanya, Real Estat Indonesia bersama Rumah.com dan Dyandra Promosindo merasa saat ini waktu yang tepat untuk menyelenggarakan Indonesia International Property Expo (IIPEX) 2019.

Pameran properti yang diklaim terbesar se-Indonesia ini diadakan serentak di empat kota yakni Jakarta, Bali, Medan dan Surabaya. Untuk di Jakarta, pameran akan digelar mulai 21-29 September 2019 di di Hall A, Jakarta Convention Center (JCC). 

Diselenggarakan selama 9 hari, IIPEX 2019 tidak hanya diramaikan oleh kehadiran 200 pengembang lokal, melainkan juga developer asing dengan berbagai pilihan properti mancanegara. Total ada seribu proyek properti yang ditawarkan. 

Country Manager Rumah.com, Marine Novita, menyebut bahwa acara ini punya gimik yang bisa membuat para konsumen untuk datang dan membeli properti di sana. Ia bilang para pengembang diusahakan akan memberikan penawaran terbaiknya. 

"Pertama, konsumen yang datang ke acara ini tidak dibebankan biaya masuk. Jika beruntung, salah satu pembeli properti akan memenangkan grandprize satu buah mobil," kata Marine dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2019).

Selain itu, ia bilang akan banyak pengembang properti yang menawarkan promo rumah tanpa down payment (DP), selain itu ada DP yang didiskon, serta penawaran cash back. 

Wakil Ketua DPP Real Estat Indonesia (REI), Hari Gani, penawaran DP rendah bahkan bisa mencapai 0 persen dalam pameran ini merupakan solusi dari masalah masyarakat yang belum siap membeli properti. Alasannya, karena harga properti terlalu tinggi. 

"Konsumen properti khususnya pangsa pasar yang terbesar saat ini adalah milenial, sesungguhnya sudah memiliki minat yang cukup tinggi untuk membeli. Namun sayangnya ini sulit direalisasikan sebab masalah DP dan kurangnya tabungan serta tingginya harga properti yang tidak sepadan dengan penghasilan per bulan," kata Hari. 

la menambahkan, masalah pelik yang dihadapi pencari properti bukan berarti tidak bisa dicarikan jalan keluarnya. Sebaliknya, situasi ini menjadi tantangan yang harus dihadapi para pengembang properti untuk menangkap peluang dengan sebaik-baiknya. 

"Tantangan bagi para developer, bagaimana menangkap peluang pasar dan menyediakan produk yang sesual dengan kebutuhan bagi para konsumen khususnya kaum milenial," ungkapnya.

"Perlu diperhatikan bagaimana kecenderungan minat masyarakat saat ini, di mana konsep hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD) menjadi yang paling banyak diincar. Jumlah proyek hunian terintegrasi TOD sudah cukup masif, dan tentunya bisa dijumpai langsung oleh masyarakat yang mengunjungi pameran properti terbesar Indonesia International Property Expo 2019," tambahnya.

Tags : properti
Rekomendasi