A Beautiful Madness Dari Topan Hagibis

| 12 Oct 2019 10:21
<i>A Beautiful Madness</i> Dari Topan Hagibis
Penampakan langit Jepang sebelum badai. (Twitter)
Jakarta, era.id - Beberapa jam sebelum Topan Hagibis mendarat di Jepang, keindahan tampak terlihat. Tak seperti badai pada umumnya, langit di Negeri Sakura itu terlihat indah dengan paduan warna ungu dan merah muda. Di media sosial, mereka menyebutnya a beautiful madness.

Seperti diberitakan dalam artikel sebelumnya, topan ini merupakan topan terbesar dalam 60 tahun terakhir yang melanda Jepang. Topan Hagibis ini juga dikategorikan dalam skala "hebat" yang merupakan ukuran tertinggi di Jepang.

Meski akan dilanda topan terkuat, semesta tetap menunjukkan keindahannya. Bak lembayung senja, langit di Jepang dihiasi dengan perpaduan warna ungu dan merah muda. Warganet ramai-ramai mengabadikan fenomena ini ke media sosial. Banyak yang mengatakan langit tampak indah meski tahu bencana akan datang.

"Langit terlihat sangat indah dengan warna merah mudanya, tapi bencana akan datang setelah ini," ujar warganet dalam akun @heywigthoe. 

Topan Hagibis yang melanda Jepang menjadi perbincangan di lini masa Twitter. Warganet beramai-ramai memberikan doa serta dukungan dalam tagar #PrayForJapan yang menjadi trending topic. Kemarin, tagar #SaveJapan juga sempat menjadi trending topic

Baca Juga: Topan Hagibis yang Siap Terjang Jepang

 

 

Ternyata fenomena langit ungu ini mempunyai arti. Menurut Sarah Keith-Lucas dari BBC Weather mengatakan debu, polusi, dan formasi awan dapat memperngaruhi warna langit. Warna merah muda dan ungu akan lebih sering muncul daripada warna merah dan oranye karena ilusi optik dari panjang gelombang merah muda menerangi dasar awan (karena sudut rendah matahari), dan awan merah muda ini menyatu pada langit biru yang gelap. Kombinasi merah muda dan biru tua dapat membuat langit tampak seperti warna ungu.

Topan Hagibis

Angin Topan Hagibis, yang berarti kecepatan dalam bahasa Tagalog, Filipina, diperkirakan bakal tiba di Pulau Honshu, Jepang, pada Sabtu ini. Pada pukul 09.00 waktu setempat, Topan Hagibis dideteksi berjalan ke wilayah utara dengan kecepatan 20 km per jam, sekitar 260 kilometer barat daya Pulau Hachijo di Pasifik dengan kecepatan angin hingga 234 km perjam.

Sementara itu, kerusakan transmisi kelistrikan menyebabkan pemadaman aliran listrik di wilayah Chiba. Sekitar pukul 10.30 waktu setempat, sekitar 8.800 rumah di Tokyo dan Chiba mengalami pemadaman listrik.

Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Meteorologi Jepang (JMA), topan Hagibis diperkirakan akan mendarat di pantai Pasifik Jepang tengah atau Jepang timur pada Sabtu malam waktu setempat. Jalur topan juga diprediksi dapat mengakibatkan kerusakan parah pada wilayah Prefektur Chiba di dekat Tokyo.

Prefektur Gunma mengungkapkan kondisi cuaca sebelum topan menerjang telah membuat sungai Ino yang mengalir melalui Kota Takasi telah melampaui ketinggian bahaya banjir. "Air telah meluap di Observatorium Motoshima Nao di Kota Motoshima. Peringatan keras akan risiko banjir juga ditingkatkan," tulis NHK.

Baca Juga: Iklan Animasi Indonesia Ala Film Makoto Shinkai

 

Dikutip dari harian nasional Jepang The Mainichi, wilayah Prefektur Jepang tengah seperti Mie, Shizouka, dan Kanagawa barat serta Tokyo telah mengeluarkan peringatan evakuasi. Sementara itu, pemerintah metropolitan Tokyo menyarankan warga khususnya di pinggiran barat untuk segera mengungsi.

JMA juga memperkirakan bahwa topan akan membawa angin dengan kecepatan 216 kilometer per jam ke wilayah Tokai di Jepang tengah dan wilayah Kanto-Koshin, termasuk wilayah metropolitan Tokyo dan berpotensi merobohkan rumah-rumah di daerah itu.

Akibat topan ini, layanan kereta cepat Shinkansen antara Tokyo dan Nagoya setop beroperasi. Dua acara olahraga utama di Jepang akhir pekan ini seperti Piala Dunia Rugby, pertandingan Inggris versus Pranci, dan Skotlandia versus Jepang telah dibatalkan.

Dampak terbesar juga terjadi pada jadwal penerbangan. Maskapai All Nippon Airways (ANA) telah membatalkan semua penerbangan domestik yang berangkat dari Tokyo pada hari Sabtu.  Pembatalan penerbangan terjadi pada rute dari seluruh dunia menuju Tokyo. British Airways membatalkan penerbangan dari London, dan penerbangan ke Amerika Utara juga terpengaruh. Di sisi lain, Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo, meminta menteri kabinet agar melakukan upaya maksimal melindungi kepentingan publik.

 

Rekomendasi