Jalur yang sedang diuji coba itu diketahui jarang digunakan pesepeda. Lantaran, setelah jalur ini dibuat, tak ada tindak lanjut dan pengawasan khusus dari Pemprov DKI Jakarta.
Jalur sepeda yang dimaksud berada di Jalan Inspeksi Kanal Timur (kawasan BKT) sepanjang 9 kilometer; kawasan Melawai 2 kilometer; serta Jalan Danau Sunter Selatan sepanjang 1,5 kilometer.
"Dulu sempat ada pembangunan jalur sepeda, tetapi tidak dilakukan secara terintegrasi dalam satu kesatuan rute atau jaringan," kata Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo di Terowongan Kendal, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2019).
"Ini kita akan kaji kembali, bisa saja jalurnya kita hidupkan, tetapi kita lakukan beberapa rekayasa. Sehingga fungsi jalur itu kembali pada tujuan awalnya untuk pesepeda," tambah dia.
Konferensi pers Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai menjajal jalur sepeda fase dua (Diah/era.id)
Rencananya, di kawasan BKT akan diintegrasikan pada jalur sepeda fase ketiga, setelah fase kedua diresmikan. Sehingga, jalur sepeda dari Jalan Tomang Raya, Jalan Cideng Timur, Jalan Kebon Sirih, Jalan Matraman Raya, Jalan Jatinegara Barat, serta Jalan Jatinegara Timur ini akan dihubungkan ke kawasan BKT lewat Kampung Melayu.
Kemudian, jalur sepeda di kawasan Melawai akan diintegrasikan pada jalur sepeda fase dua, dengan rute Jalan RS Fatmawati Raya, Jalan Panglima Polim, Jalan Sisingamangaraja, sampai Jalan Sudirman dengan titik akhir Bundaran HI.
Sementara, jalur sepeda di kawasan Danau Sunter akan diintegrasikan dengan jalur sepeda fase satu, yakni Jalan Pemuda, Jalan Pramuka, Jalan Proklamasi, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Imam Bonjol, Jalan MH Thamrin, dan Jalan Medan Merdeka Selatan. Ini menjadi hal yang sulit karena di kawasan tersebut penggunaan sepeda di sana berbahaya.
"Perlu dipahami bahwa wilayah utara itu mayoritas kendaraan bermotor adalah truk berat. Di sana berbahaya untuk pengguna sepeda, oleh sebab itu kita sedang kaji kira-kira rute mana yang memenuhi standar untuk aspek keselamatn keamanan dan kenyamanan," jelas Syafrin.
"Setelah itu jadi baru kita berani memunculkan bahwa itu rutenya, karena yang penting di sini adalah keselamatan keamanan dan kenyamanan," tambahnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjajal jalur sepeda fase dua (Diah/era.id)