Aparat keamanan Indonesia terus memerhatikan perkembangan situasi di Suriah, usai berita kematian Baghdadi muncul. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Suhardi Alius mengatakan, kita tetap tidak boleh meremehkan segala kemungkinan terjadinya ancaman teror.
"Kita sudah mendengar (berita) itu tetapi kita tidak boleh meremehkan. Kita perlu memerhatikan apa yang akan terjadi setelah itu," kata Suhardi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, seperti dikutip Antara, Senin (28/10/2019),
Menurutnya, apa pun yang terjadi pada kelompok ISIS bakal memiliki dampak ke banyak negara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, kehati-hatian tetap diperlukan dalam menyikapi tewasnya Baghdadi. Bagi Suhardi, kematian Baghdadi tidak serta merta mengindikasikan bahwa ISIS di Suriah melemah.
"Kita harus hati-hati karena kan (berita) itu juga akan berdampak. Sekarang ini semua masalah kan sifatnya global, kejadian di Timur Tengah juga kan berdampak ke dalam negeri," kata Suhardi.
Abu Bakr al-Baghdadi diyakini tewas dalam serangan oleh militer AS di Suriah pada Sabtu (26/10). Selain Baghdadi, Juru Bicara ISIS yang kerap disebut-sebut sebagai penerus Baghdadi, Abu al-Hassan al-Muhajir, juga dikabarkant tewas.
Dalam pidato di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Baghdadi tewas setelah berusaha kabur, dan terjebak hingga akhirnya meledakkan rompi bunuh diri. Operasi khusus militer AS telah menewaskan banyak anggota ISIS lainnya, termasuk tiga anak Baghdadi.
-
Afair13 Nov 2019 11:28
Setelah al-Baghdadi, AS Incar Komando Ketiga ISIS
-
Afair07 Nov 2019 13:03
Tangkap Istri Baghdadi, Erdogan: Kami Tak Berkoar-koar Seperti Amerika!
-
Afair29 Oct 2019 16:39
Kata Warga Ibu Kota ISIS Atas Kematian al-Baghdadi
-
Afair29 Oct 2019 15:05
Trump dan Dua Kata 'Anjing' untuk Kematian al-Baghdadi