Kematian Baghdadi Tak Berarti ISIS Melemah

| 28 Oct 2019 17:01
Kematian Baghdadi Tak Berarti ISIS Melemah
Abu Bakr al-Baghdadi (YouTube)
Jakarta, era.id - Kematian pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi tak hanya menjadi kabar baik bagi perdamaian dunia. Sebaliknya, kematian Baghdadi juga menjadi peringatan waspada bagi aparat keamanan. Sebab, kabar tersebut bisa menjadi alasan para penganut paham ekstrem bereaksi.

Aparat keamanan Indonesia terus memerhatikan perkembangan situasi di Suriah, usai berita kematian Baghdadi muncul. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Suhardi Alius mengatakan, kita tetap tidak boleh meremehkan segala kemungkinan terjadinya ancaman teror.

"Kita sudah mendengar (berita) itu tetapi kita tidak boleh meremehkan. Kita perlu memerhatikan apa yang akan terjadi setelah itu," kata Suhardi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, seperti dikutip Antara, Senin (28/10/2019), 

Menurutnya, apa pun yang terjadi pada kelompok ISIS bakal memiliki dampak ke banyak negara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, kehati-hatian tetap diperlukan dalam menyikapi tewasnya Baghdadi. Bagi Suhardi, kematian Baghdadi tidak serta merta mengindikasikan bahwa ISIS di Suriah melemah.

"Kita harus hati-hati karena kan (berita) itu juga akan berdampak. Sekarang ini semua masalah kan sifatnya global, kejadian di Timur Tengah juga kan berdampak ke dalam negeri," kata Suhardi.

Abu Bakr al-Baghdadi diyakini tewas dalam serangan oleh militer AS di Suriah pada Sabtu (26/10). Selain Baghdadi, Juru Bicara ISIS yang kerap disebut-sebut sebagai penerus Baghdadi, Abu al-Hassan al-Muhajir, juga dikabarkant tewas.

Dalam pidato di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Baghdadi tewas setelah berusaha kabur, dan terjebak hingga akhirnya meledakkan rompi bunuh diri. Operasi khusus militer AS telah menewaskan banyak anggota ISIS lainnya, termasuk tiga anak Baghdadi.

Trump mengatakan bahwa misi khusus AS itu melibatkan delapan helikopter yang dikirim dari pangkalan militer rahasia. Dalam melancarkan serangan tersebut, AS dibantu oleh Rusia, Suriah, Turki, dan Irak.

Terkait pernyataan Trump, Suhardi mengatakan, Indonesia akan terus mengikuti perkembangan situasi dan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait, termasuk dengan perwakilan RI di perbatasan Suriah.

“Termasuk kita akan kirim tim untuk memantau situasi terakhir,” tutur Suhardi.

Rekomendasi