Ivan Milat Si Pembunuh Berantai: Mati di Penjara, 'Busuk di Neraka'

| 27 Oct 2019 20:40
Ivan Milat Si Pembunuh Berantai: Mati di Penjara, 'Busuk di Neraka'
Ivan Milat (Istimewa)
Jakarta, era.id - Ivan Milat, pembunuh berantai terkejam dalam sejarah Australia, meninggal di dalam penjara, Minggu (27/10). Ia menghembuskan nafas terakhir setelah 23 tahun berada di sana dalam rangka menjalankan hukuman seumur hidup.

Ivan, yang mati dalam usia 74 tahun, adalah pembunuh berantai tujuh pelancong pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Pada 1996, Ia divonis bersalah atas pembunuhan terhadap dua warga Inggris, tiga Jerman, dan dua Australia. Kasus tersebut sempat mendapat sorotan media di seluruh dunia.

Dilansir Reuters, Juru Bicara Lembaga Pemasyarakatan New South Wales (NSW) mengatakan, Milat meninggal pada Minggu pagi. Ia tidak menyebutkan penyebab kematian Ivan.

Tapi sebelumnnya, media-media Australia melaporkan bahwa Ivan mendapat diagnosa mengidap penyakit kanker sejak Mei 2019. Ivan pun sempat rutin menjalani kemoterapi.

Kematian Ivan mendapat reaksi keras dari Menteri Lembaga Pemasyarakatan NSW Anthony Roberts. Roberts seperti menyukuri kematian Ivan.

Dilansir canberratimes.com, Roberts mengatakan, Ivan tak pernah menyesali perbuatannya selama ini. "Biarkan dia membusuk di neraka. Dia tidak menunjukkan penyesalan. Dia dihukum penjara seumur hidup, dan hukuman itu sudah dijalankan. Akhirnya, dia meninggal di penjara," kata Roberts.

Pernyataan Roberts itu bukan tanpa alasan. Ivan memang tidak pernah mengakui kesalahannya. Ia tidak mengaku telah membunuh para pelancong, yang beberapa di antaranya Ia perkosa, Ia tembak, dan Ia tikam.

Padahal, aparat hukum setempat sudah membuktikan kejahatannya itu. Polisi menemukan jenazah para korban di kuburan pada sebuah hutan di NSW.

Ivan meninggal di tengah adanya dugaan bahwa Ia berkaitan dengan banyak kejahatan lain, selain kejahatan-kejahatan yang sudah terbukti secara hukum.

Selain kejahatan sadis itu, Ivan dikaitkan dengan beberapa kasus lain yang belum terpecahkan. Kasus itu, salah satunya mengenai orang hilang.

Saat berada di penjara, Ivan masih kerap muncul di pemberitaan. Itu karena dirinya bertingkah. Beberapa di antaranya adalah memotong jari dan berusaha mengirimkannya melalui pos ke kantor mahkamah agung, juga menelan silet atau bagian-bagian alat penyiram toilet.

Tags : kriminalitas
Rekomendasi