Kematian Pimpinan ISIS Baghdadi dan Waspada Terorisme di Nusantara

| 28 Oct 2019 19:48
Kematian Pimpinan ISIS Baghdadi dan Waspada Terorisme di Nusantara
Foto ilustrasi (era.id)
Jakarta, era.id - Pernyataan Presiden AS Donald Trump soal tewasnya pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi dalam serangan militer berdampak pada dunia. Kematian Baghdadi yang konon meledakkan diri diyakini jadi peringatan akan ancaman teror lain dari para penganut paham ekstrem di seluruh dunia.

Pun di Indonesia. Polri menyatakan mewaspadai kemunculan sel-sel terorisme yang tertidur di berbagai wilayah. "Saya kira kematian Al Baghdadi sudah diumumkan dunia internasional dan itu menjadi kewaspadaan di kita," ungkap Kabag Penum DivHumas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra di Grand Sahid Jaya Hotel, Senin (28/10/2019).

Kewaspadaan itu, kata Asep didasari oleh pantauan pergerakan para penganut ekstrem yang dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Selain pemantauan, polisi juga menyebut akan melaksanakan penegakan hukum terhadap pelaku-pelaku terorisme.

"Densus 88 tetap konsisten melakukan upaya penegakan hukum. Semua jaringan yang berada di Indonesia dalam pemantuan Densus," kata Asep.

Abu Bakar Al-Baghdadi disebut telah tewas dalam Operasi khusus militer AS. Bahkan, anggota ISIS lainnya juga disebut tewas akibat serangan itu, termasuk tiga anak Baghdadi.

Dalam pidatonya di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa misi khusus AS itu melibatkan delapan helikopter yang dikirim dari pangkalan militer rahasia. Dalam melancarkan serangan tersebut, AS dibantu oleh Rusia, Suriah, Turki, dan Irak.

Rekomendasi