Torelansi Tinggi di Tengah Aksi Demonstrasi Hong Kong

| 21 Oct 2019 18:03
Torelansi Tinggi di Tengah Aksi Demonstrasi Hong Kong
Para pengunjuk rasa membersihkan Masjid Kowloon yang terkena meriam air biru. (Twitter/thejediwalker)
Jakarta, era.id - Pengunjuk rasa di Hong Kong telah menunjukkan toleransi yang tinggi dalam beragama di tengah demonstrasi yang tak berujung. Kemarin, sebuah masjid menjadi sasaran meriam air kepolisian dengan dalih membubarkan massa. Tapi kejadian itu justru menjadi oase yang menyejukkan dari para pengunjuk rasa.

Masjid Kowloon yang menjadi masjid terbesar di Hong Kong menjadi sasaran serangan meriam air milik otoritas keamanan. Semprotan meriam air itu meninggalkan bekas berwarna biru di sepanjang pelataran pintu masuk masjid pada Minggu (20/10).

Masjid itu terkena semprot saat aparat kepolisian berusaha membubarkan demonstran. Insiden ini pun menyulut kemarahan di kalangan muslim setempat dan juga pengunjuk rasa. Polisi menggunakan meriam air dicampur dengan pewarna biru serta cairan lada untuk mengidentifikasi massa yang berlari.

Meski menjadi korban atas serangan meriam air itu, para pengunjuk rasa justru menunjukkan sikap toleransi yang tinggi. Mereka ramai-ramai datang ke Masjid Kowloon dengan peralatan bersih-bersih. Para pengunjuk rasa dengan pakaian berwarna hitam-hitam datang membersihkan air biru yang menggenang di pelataran masjid. Beberapa dari mereka membersihkan air biru itu dengan air bersih. Sementara yang lain sibuk membersihkan pagar-pagar masjid.

Baca Juga: Melihat Tingginya Inisiatif Warga Hong Kong di Tengah Aksi Protes

Aksi yang dilakukan oleh pengunjuk rasa ini pun disambut haru oleh warganet. Mereka memuji sikap masyarakat Hong Kong yang tinggi akan toleransi. "Bangga dengan pengunjuk rasa kami di Hong Kong! Berbeda dengan polisi, pengunjuk rasa menghormati agama dan budaya," tulis salah satu warganet dalam akun @nachenachena.

"Budaya dan agama setiap orang harus dihormati. Rekaman ini menunjukkan polisi sengaja dan tak perlu menyerang masjid dengan meriam air biru. Banyak warga Hong Kong yang menyesal atas teman-teman Muslim kami dan secara sukarela membersihkan tempat itu. #HongKong #HongKongProtes," ujar akun @JanetTeddy111.

 

 

Dewan Muslim Hong Kong meminta masyarakat agar tenang dengan mengatakan, masjid terbesar di kota itu bukanlah target yang dimaksudkan polisi ketika meriam air dengan pewarna biru disemprotkan pada demonstrasi tersebut. 

Kelompok agama itu mendesak warga untuk tidak membalas dendam atas insiden sensitif di luar Masjid Kowloon yang terletak di Nathan Road dan pusat kerusuhan kekerasan pada Minggu malam. Pihaknya juga memuji baik penduduk telah membantu membersihkan situs keagamaan sesudahnya.

Insiden ini akhirnya membuat Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengunjungi Masjid Kowloon untuk meminta maaf, pada Senin (21/10/2010). Menurut perwakilan masjid, Imam Muhammad Arshad permintaan maaf telah diterima dan menyatakan bahwa komunitas Islam berharap untuk terus hidup di Hong Kong dengan damai.

Baca Juga: Pemantik Api dalam Demo Besar Hong Kong

Sebelumnya, polisi juga mengatakan masjid itu secara tidak sengaja terkena serangan meriam air. Mereka juga mengatakan menghormati kebebasan beragama dan akan berusaha untuk melindungi semua tempat ibadah, dikutip Reuters.

"Itu hanya kesalahan. Mereka meminta maaf. Mereka melihat beberapa pengunjuk rasa berdiri di luar gerbang. Para pengunjuk rasa juga telah meminta maaf," kata Mohhamed Assan, pria 32 tahun yang sedang ibadah di masjid itu.

"Polisi hanya melakukan pekerjaan mereka dan para pemrotes memiliki hak untuk memprotes. Semua orang membutuhkan kebebasan. Mereka menuntut untuk hidup dengan kebebasan."

Ini bukanlah kali pertama para pengunjuk rasa Hong Kong disorot karena memiliki kesadaran yang tinggi. Beberapa waktu lalu, semua layanan kereta di Hong Kong termasuk jalur ke bandara ditangguhkan. Tak hanya itu, puluhan lampu lalu lintas juga mengalami kerusakan yang mengakibatkan kemacetan. Kemacetan ini lantas membuat warga Hong Kong dengan kesadaran yang tinggi mengatur lampu lalu lintas untuk membantu mengurangi kemacetan.

Inisiatif warga Hong Kong yang peduli akan kemacetan itu terekam dalam sebuah video dan diunggah ke media sosial Twitter oleh warganet. Dalam unggahan akun @szengaszenga, ia mengapresiasi tindakan seorang pria yang mengatur kondisi jalan dan mempertanyakan di mana polisi lalu lintas di saat keadaan seperti ini.

 

Rekomendasi