Kawanan ular kobra pertama kali ditemukan di daerah Cakung, Jakarta Timur, pada Rabu (11/12). Kepala Sudin Damkar Jaktim Gatot Sulaiman mengatakan ada sembilan anak kobra yang ditemukan di pekarangan rumah warga bernama Ocit.
"Sekitar pukul 11.15 WIB kami menerima laporan temuan sembilan ekor anak kobra dari seorang warga Kelurahan Cakung," kata Gatot dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/12).
Dia mengatakan saat ini 18 kobra itu dibawa oleh tim petugas Damkar Jakbar. Anak-anak ular kobra itu kemudian diserahkan ke tempat penangkaran kobra.
Lalu, Minggu (15/12), sebanyak 18 anak ular kobra ditemukan di rumah milik seorang warga di Jalan Langgar, Kembangan, Jakarta Barat. Kasi Operasional Sudin Damkar Jakbar Eko Sumarno mengatakan belasan ular itu ditemukan di gudang milik warga.
"18 anak kobra ini bersarang di gudang bekas kolam milik warga," kata Eko dalam keterangan tertulisnya.
Dia mengatakan saat ini 18 kobra itu dibawa oleh tim petugas Damkar Jakbar. Anak-anak ular kobra itu kemudian diserahkan ke tempat penangkaran kobra.
Pada Senin lalu, petugas Petugas Damkar DKI kembali mengevakuasi 13 ekor anak ular cobra beserta induknya di Jl. Rawa Bambu I RT 08 RW 06 Kelurahan Pasar Minggu, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Kita evakuasi 13 anak ular cobra beserta induknya," ujar Moch. Arief, Kepala Sektor IX Pasar Minggu, Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.
Arief mengatakan petugas memulai proses evakuasi pada pukul 19.35 WIB. "Kita evakuasi setelah menerima laporan dari ketua RT 08/06," lanjut Moch. Arief.
Tidak membutuhkan waktu lama 13 ekor anak ular cobra beserta induknya dapat dievakuasi pada pukul 20.45 WIB. Sepanjang tahun 2019 ada 216 kasus penemuan ular kobra di Jakarta yang ditangani damkar. Kasus penemuan ular meningkat di bulan Desember. Pada tahun lalu tercatat hanya 12 laporan penemuan ular, sementara sampai pertengahan Desember 2019, sudah ada 32 laporan penemuan ular.
Banyaknya ular kobra ditemukan ini menjadi fenomena tersendiri di musim hujan seperti saat ini. Ilmuwan reptil dari Pusat Penelitian Biologi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, menyebutnya sebagai fenomena yang normal.
Musim penghujan di akhir tahun ini merupakan waktunya anak ular muncul ke permukaan setelah menetas dari telurnya.
“Awal musim penghujan adalah waktu menetasnya telur ular. Fenomena ini wajar dan merupakan siklus alami,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima.
Pemprov DKI Jakarta menyediakan serum anti bisa ular (SABU) mengingat maraknya teror ular kobra di beberapa wilayah DKI Jakarta. Namun SABU baru tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Kristi Watini mengatakan, serum tersebut belum didistribusikan ke layanan kesehatan tingkat puskesmas.
"Serum hanya diberikan pada pasien yang terbukti atau telah tergigit ular berbisa dengan penanganan medis rumah sakit yang bersangkutan," ujar Kristi, saat dihubungi, Jumat (20/12/2019).